Sibolga - Walikota Sibolga, Syarfi Hutauruk mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi di kota itu sedang digenjot.

Salah satunya dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru serta mendorong tumbuh dan berkembangnya industri kecil dan menengah.

Syarfi menyebut, produk-produk industri dari kota itu saat ini sedang diperjuangkan untuk bisa menembus pasar modern.

“Kita akan menjalin kerja sama dengan Transmart. Produk ikan asin kita, abon kita, keripik, dan semua produk olahan berbahan baku ikan akan dipasarkan di seluruh galeri Carrefour. Jadi, ke depan, kita akan kembali membawa pak Chairul Tanjung untuk datang dan bisa memberi saran apa lagi yang kurang dan harus kita benahi,” kata Syarfi dalam dialog publik bertajuk ekonomi yang digawangi Ikatan Wartawan Online (IWO) Sibolga-Tapteng, di Kedai Kopi Mamak.

Syarfi juga menyinggung masalah banjir, khususnya di Kelurahan Aek Muara Pinang, Kecamatan Sibolga Selatan yang terus menjadi keluhan masyarakat.

Menurut dia, masalah banjir di daerah tersebut memang sudah kompleks dan membutuhkan penanganan yang komprehensif dan tahun ini anggaran untuk menangani persoalan banjir sudah dialokasikan.

“Akan masuk dana Rp 3 miliar dari program Kotaku ditambah bantuan dari NGO Rp1,5 miliar, jadi ada anggaran Rp 4,5 miliar. Apakah bisa mengatasi banjir? Belum tentu, DAS Sarudik harus diamankan, tapi itu kan daerah Tapteng, jadi harus bersama-sama dengan Tapteng,” ujarnya.

Dia menambahkan, dirinya dan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani sudah menjalin komitmen bersama untuk mencari jalan keluar penyelesaian atas persoalan tersebut.

“Kita sudah minta ke Bupati agar dituntaskan batas wilayah itu. Misalnya, batas alam saja. Ada sungai, jadi bisa kita benahi, jika itu terjadi, maka tahun depan bisa fokus anggaran kami ke situ, jalan ditinggikan tapi resikonya ya masyarakat harus meninggikan rumah, tapi ya gak apa-apa,” kata Syarfi.

Syarfi mengapresiasi dialog publik yang digawangi IWO Sibolga-Tapteng.“Dialog ini memang sangat penting, di mana masyarakat harus tahu apa rencana pembangunan di Kota Sibolga, paling tidak kita dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat,” kata Syarfi.

Dialog publik IWO yang dikemas dalam acara Ngobrol Penting ala IWO (Ngopi) ini menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya, Kepala Bappeda Sibolga, Kadis Koperasi Sibolga, akademisi STIE, Ketua HIPMI Sibolga-Tapteng, Kepala BPS dan mengundang peserta dari kalangan mahasiswa nelayan dan pengusaha.