PADANGSIDIMPUAN - Dalam suasana tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018, tidak menutup kemungkinan munculnya berita-berita yang mengandung unsur ujaran kebencian, hoax maupun SARA, baik melalui media cetak, elektronik maupun di media sosial seperti Facebook, Istagram, WhatsApp dan lainnya. Hal tersebut tentunya dapat menimbulkan adanya gesekan yang menyebabkan perpecahan di antara warga sehingga dapat menganggu keamanan dan kekondusifan Kota Padangsidimpuan, apalagi berita-berita ujaran kebencian, hoax, SARA dibaca warga yang kurang jeli menganalisa sumber berita yang dimuat media.

Kapolres Padangsidimpuan AKBP Hilman Wijaya yang dihubungi GoSumut melalui WhatsAppnya Jumat (23/3/2018) berharap agar warga Kota Padangsidimpuan mampu menyikapi dengan positif jika ada berita-berita yang muncul di media mengandung unsur ujaran kebencian, hoax atau SARA.

"Ada baiknya warga terlebih dahulu bertanya kepada kami sebagai petugas kemanan khususnya bagian Intel maupun Humas terkait benar tidaknya berita tersebut sehingga tidak menyebabkan konflik diantara warga," jelas mantan Kasubdit II Narkoba Polda Sumatera Utara ini.

"Saya juga mengaharapkan kerjasama warga Kota Padangsidimpuan agar mau berkordinasi maupun membantu kami untuk menindak serta memerangi berita-berita ujaran kebencian, hoax, SARA. Pintu Polres Padangsidimpuan terbuka 24 jam bagi warga," timpal pria berpangkat melati dua di pundak ini.

Oleh karena itu, terkait pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018 ini, yang mana Kota Padangsidimpuanpun akan menggelar pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada Juli nanti, ratusan masyarakat Kota Padangsidimpuan dari berbagai lapisan (perorangan/individu, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, kelompok) menyatakan sikap, menolak keras dan siap memerangi munculnya berita-berita yang mengandung ujaran kebencian, hoax maupun SARA.

Seperti yang diucapkan oleh Jamil Gultom, salah seorang warga Kelurahan Kayu Ombun, Kota Padangsidimpuan, kami sebagai warga tentu resah jika ada berita yang muncul mengandung ujaran kebencian, hoax, SARA.

"Jika sampai berita-berita seperti itu disalah artikan masyarakat, tentu akan berpengaruh terhadap keamanan dan kekondusifan Kota Padangsidimpuan," ujar pria pengelola warung kopi di salah satu kios kantor Pos Padangsidimpuan ini kepada GoSumut.

Demikian juga dengan yang diucapkan Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Padangsidimpuan Fahdriansyah Siregar.

"Kami sebagai salah satu organisasi kepemudaan di Kota Padangsidimpuan yang memiliki ribuan anggota diseluruh wilayah Padangaidimpuan, tentu sangat anti dan menolak keras adanya hal-hal yang bisa merusak keamanan dan kekondusifan Kota Padangsidimpuan seperti berita ujaran kebencian, hoax, SARA, apalagi dalam suasana pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini," ucapnya.

Dari beberapa tempat terpisah yang didatangi GoSumut, seluruh lapisan masyarakat Kota Padangsidimpuan juga menolak dan anti berita ujaran kebencian, hoax bahkan SARA.

"Kami siap mendukung dan membantu Polres Padangsidimpuan memerangi dan menindak hal-hal khususnya berita yang berpotensi menganggu keamanan, kenyamanan dan kekondusifan warga Kota Padangsidimpuan," ujar mereka senada.