HUMBAHAS - Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Sumatera pada 27 Juni 2018 mendatang menjadi ajang pembuktian bagi partai pendukung Calon Gubernur Sumut dan wakil Gubernur Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Pasalnya dari 25 kursi legislatif di DPRD Humbahas, 20 kursi diisi oleh anggota dewan dari partai pengusung Eramas. Diketahui partai pengusung itu, yakni Partai Gerindra, PKS, PAN, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem. Hal ini tentu menjadi modal yang cukup baik bagi partai pengusung untuk memenangkan Eramas. 

"Bahwa memang partai pendukung Eramas memiliki 20 kursi atau 80% dari jumlah kursi di legislatif. Saya mengimbau dan memohon agar kita bekerja untuk memenangkan Eramas. Kalau tidak tentu kita malu kalau Eramas tidak bisa menang di Humbahas ini," ujar Ketua Gerindra Humbahas Saut Parlindungan Simamora, mewakili Partai pengusung dan relawan Eramas saat temu ramah dengan Cagubsu Edy Rahmayadi di Posko Pemenangan Kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Humbahas Jalan KK Luther Pasaribu No 4 D Sanggul, Humbahas Rabu (21/3/2018). 

Hadir dalam tatap muka dan silaturahmi tersebut para anggota legeslatif dari partai pengusung, tokoh agama, tokoh adat serta ormas Pemuda Pancasila dan AMPI.

Meskipun kegiatan digelar secara sederhana namun Edy Rahmayadi mengaku cukup berbangga hati karena doa dan dukungan masyarakat yang cukup besar agar dirinya dapat memimpin Sumatera Utara. 

Dalam sambutannya, mantan Pangkostrad yang mengaku mantap maju sebagai calon Gubernur Sumut karena panggilan hati ingin menjadikan Sumut bermatabat, menghimbau agar masyarakat tidak terpecah belah dengan isu SARA. Sebagai seorang Muslim, dan jika diamanahkan rakyat menjadi Gubernur Sumut Edy pun menggaransi kalau dirinya mampu menjadi pemimpin yang amanah untuk semua golongan. 

"Kenapa kita mudah terpecah belah dan termakan oleh isu-isu menyesatkan karena kita tidak sejahtera. Untuk itu pertama kali yang harus kita kerjakan bersama bagaimana rakyat kita ini sejahtera. Karena semua agama kita pasti mengajarkan kebaikan," ujar Edy.  Saat ini lanjut Edy,  Provinsi Sumatera Utara terus tertinggal dengan Provinsi-provinsi lain yang sebelumnya jauh di bawah Sumut dari sisi pembangunanannya. Bahkan berdasarkan beberapa survei tentang Kesejahteraan,  kesenangan,  dan kebahagian Sumut berada diperingkat kedua paling bawah diatas Papua. 

"Tadi pagi saya melihat ada survei tentang Kesejahteraan,  kesenangan, dan kebahagian dan ternyata Sumut peringkat 33 satu tingkat diatas Papua. Kita dibawah NTT. Kondisi ini tentu sudah tidak benar dan tidak bisa dibiarkan. Sumut yang kaya akan Sumber daya alam dan manusianya tapi ternyata kita terus tertinggal," ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut Edy pun menegaskan agar masyarakat Sumut tidak terjebak dan larut dalam polemik murahan yang malah membuat Sumut semakin terpuruk. 

"Perbedaan suku, adat budaya dan agama merupakan kekayaan yang seharusnya membuat kita semakin kuat. Saya mohon doa dan dukungan dari masyarakat Sumut. Mari kita bergandengan tangan membangun Sumut bermartabat," ujarnya Edy disambut tepuk tangan meriah masyarakat yang hadir. 

Dalam kesempatan tersebut Edy Rahmayadi dan istri Nawal Lubis mendapat penghormatan dengan diulosi oleh tokoh adat setempat.