MEDAN - Tim dari Kantor Staf Presiden (KSP) hadir di Sari Rejo menemui warga berdialog dalam rangka pembahasan terkait konflik lahan Sari Rejo di Kecamatan Medan Polonia, Medan.

Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas), Riwayat Pakpahan, mengatakan, pembahasan atas konflik lahan ini menjadi sangat penting agar mereka segera mendapatkan kejelasan status tanah yang sudah mereka tempati sejak tahun 1948 tersebut.

Saat ini di Sari Rejo sudah ada sekitar 5.500 KK yang menempati kawasan sekitar eks Bandara Polonia ini.

"Kami sudah menempati tanah ini sejak 1948. Namun hingga saat ini kami belum bisa mensertifikatkan tanah ini karena diklaim oleh TNI AU," katanya, Rabu (21/3/2018).

Pakpahan menjelaskan, turunnya tim dari KSP ini merupakan atas pengaduan yang mereka sampaikan terkait konflik yang sering memicu benturan antara warga dengan pihak TNI AU tersebut. Konflik terakhir menurutnya yakni bentrokan antara warga dengan pihak TNI AU yang memunculkan korban penganiayaan.

Warga menurutnya sangat berharap persoalan ini segera diselesaikan oleh Presiden Jokowi dengan penerbitan sertifikat tanah. Dengan demikian status kepemilikan menjadi jelas.

"Dengan kedatangan KSP ini kami berharap segera mendapatkan sertifikat. Pak Jokowi bantulah kami," ungkapnya.

Saat ini masih berlangsung tanya jawab antara warga yang hadir dengan tim KSP. Namun tim KSP, menekankan kepada awak media yang hadir bahwa penjelasan mereka tidak untuk dikutip media.