BIREUEN - Untuk meneruskan kiprah dan cita-cita sang guru, aktor film laga yang telah membintangi sejumlah film laga nasional serta serial televisi, Juan Azmi harus meninggalkan kesibukannya, di dunia entertainment demi melatih sejumlah atlet Kempo di Kabupaten Bireuen. Aktor yang bernama asli Khairul Azmi, lahir di Kota Juang, Bireuen, 26 Oktober 1990 ini harus mempersiapkan atlet Kempo menjelang Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIII, di  Aceh  Besar, November 2018 mendatang.

Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan almarhum H Sulaiman Alfasyimi dan ibunya Cut Ummi Salamah, sementara adik laki-lakinya bernama Husnul Hidayat, dan yang perempuan Cut Irhamna Heriyanti ini akan terus bekarya di perfileman nasional.

Kepada GoAceh, Rabu (21/3/2018), Juan Azmi mengutarakan kembali ke kota kelahirannya untuk sementara waktu, melatih adik-adik letingnya yang bergulut di Kempo Bireuen untuk meneruskan cita-cita mendiang gurunya, almarhum pelatih utamanya, Abdullah Hamzah, yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

“Untuk sementara ini saya pulang, karena membantu meneruskan cita-cita almarhum,  pelatih utama saya yang telah meninggal dunia. Saya tidak bisa meninggal dunia Kempo, karena dunia ini saya bisa berhasil di Jakarta sebagai aktor laga,” katanya. 

Di Shorinji Kempo Bireuen ini, saya juga dibantu rekan yang lain,  Jumaidi dan Supriadi sebagai wujud kepedulian saya terhadap dunia olahrag di kabupaten ini.

“Harapan saya, dunia olahraga bela diri di Kabupaten Bireuen harus tetap hidup, karena dari atlet perseorangan ini, Bireuen bisa mendulang medali baik tingkat daerah maupun nasional,” tutur pemegang sabuk hitam Shorinji Kempo Bireuen, Juan Azmi.

Mantan atlet Kempo yang sudah beberapakali meraih medali ditangkat daerah dan nasional ini, merasa punya tanggung jawab moril untuk mengharumkan nama Kabupaten Bireuen di ajang kompetisi olahraga empat tahunan itu.

Saat ini, Juan Azmi yang baru saja menyelesaikan beberapa film ''Jodoh Wasiat Bapak'' episode 36 berjudul ''Azab Ojek Culas'' yang ditayangkan di ANTV tetap bersahaja, tak kecuali dengan warga gampong kelahirannya, Cot Batee, Kecamatan Kuala, Bireuen.

Putra asal Kota Juang, Bireuen ini sedang menapaki karir di dunia film, di Jakarta serta mulai merambah dunia modeling dan bintang iklan seperti produk Sampoerna Hijau, Minak Jinggo, Nivea beberapa iklan baru lain yang sedang digarapnya.

Dengan dekat menundukkan kota besar  Jakarta. Juan Azmi  berhasil membintangi sejumlah film. Sebut saja film “WR Soepratman” Juan Azmi  yang berperan sebagai bendarhara.

Di dunia entertainment ini, ia ikut bermain sebagai supporting cast/ fighter di film The Raid 2,  Berandal (dibintangi oleh Iko Uwais, Arifin Putra, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman).

Di film “The Reid 2” dan film laga ini sempat menyedot banyak perhatian kalangan masyarakat Jakarta. Lagi-lagi Ia tampil sebagai petarung Berandal, Prison Guard Fighter.

Tak hanya itu, film selanjutnya yaitu Skakmat, dirilis akhir 2015 lalu. Disamping film, ia juga kerap jadi penulis, penata laga, model produk iklan, live show dan program-program entertainment.

Film “Skakmat” ini, Juan Azmi masih dengan peran Tuti's Man, Supporting/ Fighter dan di tahun 2017 sebuah serial End Of Black Era, Koyoti Main Cast dan KL Vampires juga masih dengan peran Fight Choreographer.

Belakangan, keberhasilan dalam film laga yang telah dibintanginya,  putra Bireuen ini mulai dilirik oleh sutradara Malaysia, meski pada awalnya saat di kota kelahirannya sempat ikut membintangi dan terlibat dalam film-film Aceh, video klip lagu-lagu Aceh, sebelum hijrah ke Jakarta tahun 2012 lalu.

Merangkak dari kemauan dan keinginan kuat, tampa menyerah Juan Azami menapaki sebagai featuring atau supporting talenta, iklan TVC atau billboard, awal dari gebrakan pertama di kancah perfileman nasional yakni WR. Soepratman.

“Terakhir, sebelum pulang ke Bireuen kemarin, saya lagi menyelesaikan film TV serial “Jodoh Wasiat Bapak” untuk episode ke 86 (Azab Tukang Ojek Culas), di layar ANTV”, sebutnya. ***