MEDAN - Menutup perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah sebesar 45 poin atau sebesar 0,7% di level 6.243. Level tertinggi IHSG berada di level 6.271 dan level terendah berada di level 6.207. Tercatat sebanyak 357 kali dengan nilai transaksi sebesar Rp 8 trilliun. “Secara teknikal, IHSG memang sedang berada di titik jenuh jual, Indek Harga Saham Gabungan hari ini ditutup melemah dengan tidak adanya sentimen positif yang menopang pelemahan ini, tak hanya itu pelemahan saham terdalam berada pada sektor infrastruktur yakni melemah sebesar 2,3%, sektor manufaktur melemah 0,8% dan sektor konsumen melemah 0,9%,” kata Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (20/3/2018).

Tidak hanya IHSG, sambung Gunawan Indeks saham Wallstreet juga mengalami pelemahan, Dow Jones Industrial Average melemah 1,3%, Nasdaq melemah 1,8%, S&P 500 melemah 1,4% dan NYSE melemah 1%.

“Pelemahan yang dialami secara global ini disinyalir oleh pertimbangan investor akan kebijakan suku bunga The Fed yang mulai menimbulkan kekhawatiran. Investor sepertinya masih menunggu kebijakan ini apakah kebijakan ini akan menguntungkan investor atau malah menimbulkan kekhawatiran,” terangnya.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat setelah kemarin ditutup melemah. Rupiah ditutup naik 14 Poin di level Rp. 13.751. Dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan terhadap sejumlah mata uang lainnya menyusul kebijakan The Fed yang disinyalir akan menaikkan suku bunga acuannya.