Pematangsiantar - Di Kota Pematangsiantar, selain roti ganda, makanan (kuliner) khas adalah opak. Namun, opak asal Siantar ini kurang menarik, sebab dikemas dengan sederhana.

"Salah satu yang bisa pemerintah lakukan adalah melakukan pembinaan seperti mengemas barang hasil produksi usaha kecil masyarakat, salah satunya opak ini. Ini untuk menarik minat pembeli dengan ditambahkan merek, tanggal produksi dan kadaluarsanya,’’ tutur Djarot saat mengunjungi Kota Pematang Siantar, Selasa (20/3/2018).

Djarot menilai, dengan kondisi kemasan yang baik dan tampilan yang bagus, maka bisa sedikit menambah nilai harganya. Pembinaan itu juga bisa diberikan dengan memberikan pelatihan maupun cara memproduksi yang baik bagi para pengusaha kecil. "Para pelaku usaha kecil menengah ini sudah berinvestasi meskipun dalam jumlah kecil,’’ sebutnya.

Djarot menuturkan, jika pelaku UMKM itu bisa disatukan, maka dapat menjadi potensi usaha yang besar. Dengan cara seperti itu, maka lapangan kerja akan terbentuk dan ekonomi masyarakat kecil akan meningkat. "Jadi jangan pernah memandang sebelah mata usaha kecil seperti ini. Karena ini sebuah potensi besar yang bisa dikembangkan," tandasnya.

Saat berbincang dengan salah satu pedagang opak dan tape tersebut, Djarot tidak lupa membeli beberapa bungkus opak dan tape serta mencicipinya.

Djarot pun mengenang masa kecilnya. Djarot mengaku dulu sewaktu kecil, dirinya pernah memiliki pengalaman membuat tape dan opak. "Membuat makanan seperti ini bukan merupakan hal yang gampang. Ini sulit dibuat karena harus dicetak satu persatu dan kemudian dijemur," tutur Djarot.

Djarot juga mengungkapkan, harga jual tape dan opak saat ini sangat murah, Rp1.000 untuk tape dan Rp10.000 untuk satu bungkus opak. Di situlah pentingnya pemerintah untuk melakukan pembinaan bagi para pelaku usaha kecil, seperti pembuatan tape dan opak ini.