PALAS - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Padang Lawas memonitoring pelaksanaan simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sejumlah sekolah penyelenggara UNBK tahun 2018, Senin (19/3/2018). Kabid Dikdasmen Palas, M. Rasyidi Hasibuan mengatakan, monitoring UNBK ini bertujuan memantau secara langsung persiapan siswa menghadapi UNBK serta kesiapan pihak sekolah dalam menyiapkan sarana dan prasarana komputer serta lainnya.

"Dari hasil monitoring di SMP N 3 Barumun, peserta UNBK sudah dapat menguasai sistem pengoperasian komputer dengan baik sebagai sarana perangkat utama pada pelaksanaan UNBK nantinya," kata Rasyidi.

Dikatakannya, peserta UNBK tingkat SMP dan MTs negeri dan swasta se Kabupaten Padang Lawas yang terdaftar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 4810 siswa untuk Tahun Ajaran (TA) 2018.

Berdasarkan data, jumlah sekolah penyelenggara UNBK Tahun 2018 sebanyak 71 sekolah terdiri dari SMP Negeri sebanyak 31 sekolah dan swasta sebanyak 5 sekolah. untuk tingkat MTs Negeri sebanyak 4 sekolah dan swasta sebanyak 31 sekolah.

"Untuk sekolah penyelenggara SMP Mandiri sebanyak 24 sekolah, sedangkan yang menumpang di sekolah mandiri sebanyak 12 sekolah. Untuk tingkat MTs Mandiri sebanyak 24 sekolah, dan yang menumpang sebanyak 11 sekolah," jelasnya.

Untuk tahun pelajaran 2018 ini, kata Rasyidi, jumlah peserta dari SMP Negeri sebanyak 1.874 siswa, SMP Swasta sebanyak 188 siswa, MTs Swasta sebanyak 1.955 siswa dan MTsN sebanyak 793 siswa.

"Jumlah peserta yang terdaftar dan sedang diverifikasi saat ini sebanyak 4.810 siswa," terangnya.

Disebutkannya, pelaksaaan ujian nasional yang rencananya digelar April mendatang, UNBK akan dilaksanakan di 71 sekolah terdiri dari sekolah Mandiri dan menumpang.

"Tahun Ajaran (TA) 2018, setiap sekolah sudah harus mempersiapkan peralatan sarana komputer untuk keperluan UNBK bagi siswanya. Tidak ada lagi peserta yang ujian sistem UNKP, tetapi sudah diharuskan dengan sistem UNBK," jelasnya.

Rasyidi menambahkan, pihak sekolah harus sudah mempersiapkan diri menghadapi perubahaan sistem kemajuan teknologi dengan basis komputer, bukan mengunakan sistem manual lagi. Tentunya, hal ini dibutuhkan kesiapan pihak sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan siswa dalam menghadapi ujian nasional.