KEDIRI - Sebanyak 33 nasabah Bank BRI di Kabupaten Kediri yang menjadi korban pembobolan ATM dapat bernafas lega.

Pihak BRI telah mengembalikan uang mereka yang sebelumnya raib secara misterius. 

"Sebanyak 33 nasabah yang uangnya sempat dilaporkan hilang, oleh pihak Bank BRI telah dikembalikan. Tinggal 54 yang lain yang lapor hingga 13 Maret 2018 yakni dari BRI Unit Purwokerto Kecamatan Ngadiluwih belum dikembalikan. Katannya hari ini juga, tapi saya tunggu sampai sore belum ada laporan," kata AKP Sokhib Dimyati, Kapolsek Ngadiluwih Polres Kabupaten Kediri, Kamis (15/3/2018).

Kepolisian telah melakukan berbagai upaya untuk menenangkan masyarakat. Antara lain melakukan pengamanan dan memantau kegiatan di Kantor BRI Unit Ngadiluwih dan Purwokerto dalam aktivitas giat perbankan maupun kegiatan  masyarakat.

"Sampai saat ini situasi dan kondisi masyarakat di wilayah Kecamatan Ngadiluwih tetap aman dan terkendali. Mereka masih percaya dengan himbauan aparat keamanan dan hal ini Polri maupun penjelasan dari pihak BRI. Yang intinya tidak usah kuatir uangnya yang terdebet tidak akan hilang, dalam waktu dekat akan dikembalikan lagi secara otomatis," tambahnya.

Sebelumnya, sejumlah nasabah meluruk Kantor BRI Unit Ngadiluwih dan Purwokerto karena saldo di ATM mereka tiba tiba berkurang. Warga komplain terhadap pihak bank dan meminta dilakukan pemblokiran sebagai langkah keamanan sementara.

Dari puluhan nasabah, sebagian mengaku, telah mengalami kehilangan uang secara misterius. Jumlahnya antara Rp 1-4 juta. Banyaknya kasus uang hilang secara mesterus membuat sebagian nasabah lainnya meminta melakukan pemblokiran dengan alasan takut hilang secara mesterius.

Para nasabah yang mengalami pengurangan uang di ATM umumnya mendapatkan pesan SMS dari BRI center. Isi SMS tersebut menjelaskan, bahwa baru saja melakukan transaksi keuangan.***