PALUTA - Para tokoh adat dan Raja-raja di Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) menyatakan dukungannya kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Edy Rahmayadi Nasution - Musa Rajekshah (ERAMAS) pada Pilgubsu Juni 2018. "Kami menyambut baik dan mendukung Bapak Edy Rahmayadi untuk menjadi Gubernur Sumut bersama Musa Rajekshah sebagai Wakil Gubernur. Dukungan ini murni karena ikhlasan. Dengan sejumlah rangkaian adat tadi kami ingin memberikan semangat Kepada Bapak Edy," ujar H Awaludin Harahap tokoh adat dan masyarakat Paluta didampingi para tokoh adat lainnya seperti Imron Rosadi, Toku Romangalom, Sutan Barani, Tua Siregar, Rahufin Tanjung dan Syarif Muda Simamora, saat bersilaturahmi di Jalan Purba Sinomba Gunung Tua, Paluta Rabu (14/3/2018).

Saat memasuki lokasi kegiatan, Edy Rahmayadi didampingi istri Nawal Lubis langsung disambut dengan tradisi Margondang dan pemberian ulos sebagai bentuk penghormatan kepada Edy Rahmayadi yang diharapkan kelak memimpin Sumut. Tak hanya itu para tokoh adat dan raja-raja Paluta juga mengupah-upah Edy beserta istri agar senantiasa diberikan kesehatan dan mendapatkan apa yang dihajatkan.

Sutan Barani mengaku kalau warga Paluta siap mendukung Eramas demi menjadikan Sumut yang bermartabat. Sutan juga mengaku kagum dengan Edy Rahmayadi dan Istri yang tampak serius mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan manotor.

"Kalau melihat cara manortor Pak Edy tadi sudah mirip betul dengan orang Paluta. Begitu juga dengan Ibu. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan kekuatan bagi Pak Edy dan Ibu, agar dapat memimpin Sumut yang bermartabat," ujarnya.

Usai mengikuti kegiatan upah-upah Edy dan istri menikmati sajian makan siang. Setelah itu di lokasi yang sama Edy langsung menemui para Tim Relawan Tabagsel Bersatu, Kabupaten Paluta yang dipimpin Ramlee Rambe. Di hadapan tim relawan dan tokoh masyarakat Edy Rahmayadi menegaskan kalau niatnya maju dalam pencalonan Gubernur atas dasar ibadah untuk membangun Sumut yang bermartabat.

"Saya pikir saya tidak perlu menyampaikan apa yang akan saya perbuat nanti saat menjadi Gubernur. Saya tak mau janji-janji seperti yang lainnya. Dan kalau hanya sekedar berjanji bisa saja saya lakukan. Karena biasanya orang hanya bisa berjanji. Tapi perlu saya tekankan, saya meninggalkan jabatan sebagai Pangkostrad untuk membangun kampung besar saya, Sumatera Utara," ujarnya.