JAKARTA - Delegasi DPR RI melakukan kunjungan bilateral ke parlemen Yunani. Dalam pertemuan itu, Indonesia dan Yunani menjajaki kerja sama dari sisi ekonomi hingga industri perkapalan.

Kunjungan bilateral delegasi DPR ke parlemen Yunani dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan bersama sejumlah anggota dewan lintas komisi dan fraksi.

Delegasi DPR diterima langsung oleh Wakil Ketua Parlemen Yunani Anastasia Christodoulopoulou beserta beberapa Anggota Parlemen Yunani lainnya, Rabu (7/3). Turut mendampingi Delegasi DPR RI, Duta Besar Indonesia untuk Yunani, Ferry Adamhar.

"Hubungan perdagangan kedua negara berpotensi sangat besar untuk meningkat lagi, dengan kerja sama saluran distribusi produk dalam negeri. Di mana Indonesia menjadi pintu gerbang pasar produk Yunani ke ASEAN, dan Yunani menjadi pintu gerbang pasar produk Indonesia ke Eropa Selatan serta tren positif sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian Yunani." ujar Taufik dalam keterangannya, Rabu (7/3/2018).

Dari sisi ekonomi, tren perdagangan antara Indonesia dan Yunani selama 6 tahun terakhir menurut Taufik mengalami kenaikan. Pada tahun 2017, angka perdagangan mengalami peningkatan dari tahun 2016, yaitu dari 210 juta USD menjadi USD 280 juta.

"Saat ini Indonesia mengekspor minyak kelapa sawit, kertas, sepatu, tembakau, kopi serta berbagai komoditi lain ke Yunani. Sementara Yunani mengekspor produk Kapas, tinta, kacamata, buah kiwi, dan berbagai komoditi lain kepada Indonesia," ujar Taufik.

Doktor ilmu ekonomi ini juga mengatakan, hubungan kerja sama Indonesia dan Yunani berpotensi untuk meningkat lagi. Apalagi saat ini Indonesia tengah gencar untuk memperbanyak infrastruktur pelabuhan dan membangun poros maritim yang kuat. Sementara, kata Taufik, Yunani yang juga negara maritim, dapat dijadikan mitra dagang utama di wilayah eropa selatan.

Pimpinan DPR Korbid Ekonomi dan Keuangan ini pun memastikan, kerja sama saling mendukung antara Indonesia dan Yunani juga terjalin semakin erat. Ini ditandai dengan dukungan Yunani terhadap Indonesia untuk menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020, dan beberapa Organisasi Internasional lainnya. Sebaliknya Indonesia pun akan mendukung Yunani untuk menjadi anggota DK PBB tidak tetap pada tahun 2025-2026

"Selain itu, Indonesian-Greece Friendship Group (GKSB) telah terbentuk, saya harap dengan dibentuknya Friendship Group ini dapat meningkatkan kerja sama antar parlemen kedua negara," ungkapnya.

Di akhir pertemuan, Taufik mengatakan menyambut baik apabila ada kunjungan balasan dari Parlemen Yunani ke Indonesia. Mengingat hubungan antar parlemen kedua negara perlu dijaga dan diperkuat.

Ia pun berharap kerja sama bilateral Indonesia-Yunani semakin meningkat. Selain itu juga agar ada angin segar bagi kerja sama pendidikan, perdagangan, infrastruktur dan industri kreatif kedua negara.

"Pertemuan ini kami harap dapat memperkuat kerjasama bilateral Indonesia-Yunani , mengingat DPR RI memiliki tanggung jawab untuk mendukung pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia melalui fungsi Diplomasi Parlemen," tutur Taufik.***