PADANG LAWAS UTARA: Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) nomor urut 2, Djarot Syaiful Hidayat takjub melihat kemegahan Candi Bahal I, situs purbakala yang ada di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Kamis (8/3/2018).

Mantan Wali Kota Blitar dua periode dan mantan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga kagum akan batu bata candi ini, dimana hingga saat ini, yang usianya sudah ribuan tahun, tidak ada lumut yang menempel.

Kata Djarot, Candi Bahal Batu yang kokoh, padahal dibangun ribuan tahun yang lalu, menandakan bahwa nenek moyang kita adalah orang pintar, cerdas. “Beda dengan batu bata sekarang. Bisakah kalian buat batu bata yang tidak ditumbuhi lumut?” ujar Djarot.

Ini juga menandakan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang kuat. Nenek moyang kita adalah orang-orang hebat. Maka, kita sebagai generasi muda harus bisa merawat candi ini. ‘’Tak hanya merawat secara fisik, namun juga merawat semangat keberagaman dan semangat toleransi yang terjalin sejak dulu. Itulah caranya kita menghormati leluhur,” tutur Djarot.

Untuk itu, ketika dipercaya menjadi Gubernur Sumatera Utara, dirinya akan menjalin komunikasi intens dengan kementerian terkait, untuk pembenahan Candi Bahal ini.

Sementara, Julvan Harahap, juru pelihara Candi Bahal berharap adanya kerja sama dengan pemerintah daerah dan pusat untuk perawatan Candi Bahal ini.

Julvan juga mengatakan bahwa setiap tahun, saat perayaan Waisak, para penganut Buddha dari 12 negara selalu datang ke Candi Bahal.

“Candi ini juga ramai dikunjungi, Pak. Setiap tahun, dari 12 negara pun dating ke sini saat perayaan Waisak. Tiap Sabtu dan Minggu juga ramai. Apalagi kalau lebaran, itu paling ramai. Biaya masuk Rp2.000 per orang,” ujarnya.