SIBOLGA - Sejak diberlakukannya larangan penggunaan pukat untuk menjaga sumber hayati ekosistem laut, berdampak pada nelayan dan pengolah ikan di kawasan Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng). 

Karenanya, warga berharap ada solusi yang diberikan kepada mereka sebagai penopang perekonomian. 

Dalam kunjungannya ke Sibolga, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) Sihar Sitorus menyinggahi lokasi pengeringan ikan. Di tempat tersebut, warga mengeluhkan turunnya pendapatan mereka secara drastis akibat larangan penggunaan pukat.

"Kita berharap agar dibantu Pak, karena kita sulit menyekolahkan anak dan memenuhi perekonomian. Sementara karena larangan pukat ini, kita tidak tahu lagi bagaimana memenuhi kebutuhan hidup. Ikan yang kita dapat sedikit. Dampaknya juga sangat luas," terang salah satu warga Nurmadia Pasaribu (55) kepada Sihar, Selasa (6/3/2018) di Sibolga. 

Hal serupa juga dikeluhkan oleh Yarti Siregar (65). Menurutnya larangan tersebut sangat berdampak global. Karena umumnya mereka hidup dari sektor laut dengan penangkapan ikan.

"Kalau tidak ada mata pencaharian kami, bagaimana kami bisa hidup. Hal ini yang harus diatasi. Karena kalau tidak, kami tidak akan bisa hidup," jelasnya. 

Sementara itu Sihar mengatakan bahwa pengembangan laut di kawasan pantai barat ke depan akan dilakukan dengan sistematis. Potensi laut tersebut sangat besar dan berpeluang menjadi sumber peningkatan kesejahteraan warga.

"Kita datang ke sini kan untuk mendengarkan keluhan mereka. Nantinya akan kita siapkan formula untuk pengembangan sektor kelautan ini dengan baik. Baik dari aspek keberlangsungan alam dan keberlanjutan kehidupan warga," katanya. 

Berikan Dukungan Moral 
Pada kesempatan yang lain, Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus juga mengunjungi warga korban kebakaran di Pasar Belakang, Sibolga. 

Sihar menyapa sejumlah warga yang  menjadi korban di sekitar lokasi.  Kedatangan Sihar disambut warga dengan kekeluargaan. Sihar mengatakan bahwa dia datang ke lokasi kebakaran untuk memberikan dukungan moral kepada warga. 

"Kita memberikan dukungan moral kepada warga agar mereka terhibur dan bisa cepat bangkit. Kedatangan kita untuk memberikan semangat," terang Sihar, Selasa (6/3/2018) di Sibolga.

Peristiwa kebakaran hebat melanda Pasar Belakang Sibolga, yang terjadi pada pertengahan Februari lalu. Kebakaran tersebut menghanguskan 17 rumah, 4 kios, dan satu orang korban jiwa.

Dalam kunjungannya, Sihar melihat sekeliling lokasi kebakaran dan melihat kondisi warga yang menjadi korban. Bahkan saat berkeliling, Sihar menyapa seorang warga yang duduk di kursi roda.

Dalam perbincangan itu, Sihar mengajak warga agar terus semangat melanjutkan hidup. "Akan ada terang setelah gelap dan kita harus sama-sama bangkit," paparnya.