MEDAN - Tim medis berhasil kembali mengeluarkan cacing pita (taeniasis) sepanjang 2,71 meter dari seorang pasien wanita yang mengalami infeksi cacing pita di Medan.

DR dr Umar Zein, DTM&H mengatakan, penemuan ini adalah ketiga di Kota Medan. Setelah sebelumnya, hal serupa juga pernah dilakukan pada 2014.

"Benar, ada seorang pasien wanita, warga Medan yang mengalami infeksi cacing pita. Saat ini cacing pita pada tubuhnya sudah berhasil dikeluarkan," ungkapnya.

Umar Zein menjelaskan, sebelumnya, pasien wanita tersebut datang ke klinik Tropic dan Infeksi miliknya untuk konsultasi dan pengobatan. Ia menyebutkan, pasien itu mengaku semenjak kecil hingga saat ini berumur 24 tahun telah menderita infeksi.

"Setiap buang air besar, kotoran pasien selalu bercampur dengan potongan cacing pita tersebut," jelasnya.

Umar Zein melanjutkan, setelah pasien meminum obat Praziquantel dari Vietnam, tak lama kemudian bersama kotorannya, keluar cacing pita yang panjangnya setelah diukur tercatat mencapai 2,71 meter.

Dengan penemuan ini, menurut Umar Zein yang juga Ketua Tim Peneliti FK UISU ini, ditemukan kembali kasus infeksi usus akibat kebiasaan mengkomsumsi daging mentah atau setengah masak baik itu pada daging sapi maupun babi.

"Bila memasaknya sempurna, maka larva penyebab cacing pita akan mati," tuturnya.

Umar Zein menambahkan, penemuan ini merupakan yang keempat. Penemuan pertama dan kedua di Medan pada 2014, disusul temuan yang ketiga dan terbanyak pada 2017 berada di Kabupaten Simalungun.

"Harapannya, dunia perguruan tinggi dapat berperan penting. Dalam hal ini Fakultas Kedokteran UISU bisa menjadi pusat penelitian dan pengobatan untuk wilayah Sumatera, karena sentra lainnya ada di Bali. Sedangkan daerah endemik cacing pita diketahui terdapat di Sumatra Utara, Bali dan Papua," pungkasnya.