TAPUT - Harganya anjlok di mana tanaman coklat di Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), ditenggarai terserang hama, hingga buah tanaman busuk.

Menurut Jaiman Sianturi (72), petani coklat di area pertanamannya di Desa Parsaoran, Kecamatan Purbatua mengatakan, tanaman coklatnya di area seluas 1,5 hektar, terserang hama busuk buah.

“Tanaman terserang hama busuk buah, terjadi dalam 4 tahun terakhir. Akibatnya, produksi menurun drastis,” katanya.

Dia mengungkapkan sebelum tanaman terserang hama busuk buah, tanaman di area pertanamannya seluas 1,5 hektar tersebut, bisa menghasilkan biji kering coklat 120-150 kilogram atau panen sekali dalam 2 minggu.

“Namun setelah tanaman terserang hama busuk buah, produksi menurun drastis, yakni hanya diperoleh biji coklat kering 20-30 kilogram per panen sekali dalam 2 minggu,” ungkapnya.

Di menerangkan buah busuk, harga biji coklat kering merosot hanya Rp 16.000/kgdalam 3 bulan terakhir. November 2017 lalu, harga masih di kisaran Rp 25.000/kg.

Hal senada dikatakan Ompung Jovana Simatupang menjelaskan tanaman coklatnya dimulai atau ditanam tahun 2000 silam. Dari perjuangannya merawat tanaman coklat di area pertanamannya seluas 1,5 Hektar, hingga anak-anaknya bisa lulus dari perguruan tinggi.

“Dulu tanaman coklat adalah tanaman masa depan di daerah ini. Namun, 4 tahun terakhir masyarakat menelantar ratusan hektar tanaman, karena terserang hama. Kami telah melakukan pengendalian hama tanaman sesuai rekomendasi dinas pertanian, namun hama tidak dapat ditanggulangi,” tambahnya