MEDAN - Ibarat sebuah rumah, apakah kita akan mengizinkan 'orang lain' untuk memimpin dan mengambil alih rumah kita? Sedangkan salah seorang penghuni rumah tersebut, pantas dijadikan pemimpin di rumah tersebut. Kalimat di atas diutarakan Suyati Tahir, pemilik Kedai Kopi Ulee Kareng, yang beralamat di Jalan Dr. Mansyur, Medan.

Suyati yang turut hadir pada acara Dialog Sapa Warga dan Wartawan, yang diselenggarakan calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, mengaku malu sebagai warga Sumut.

"Alangkah malunya kita orang Sumut jika orang lain yang memimpin. Jelas ada pak Edy, kenapa pilih yang lain," tegasnya, Jumat (23/2/2018).

Cagub nomor urut 1 ini bagi Suyati, adalah sosok yang mampu memimpin, membawa perubahan, serta mengembalikan harkat dan martabat Sumatera Utara.

Saat ditanya perihal pemberitaan Edy begitu sapaan Edy Rahmayadi, yang dinilai sebagai sosok yang tegas, Suyati mengaku setuju.

"Memang harus seperti itu kan? masak iya mau membantai korupsi lembek-lembek. Mau jadi apa kita," ucapnya dengan nada sedikit tinggi.

Sementara itu, saat melakukan dialog, Edy juga sempat mengklarifikasi terkait pembawanya yang cenderung tegas.

"Saya sudah berusaha merubah ini. Tapi mau bagaimana, saya tidak bisa bersandiwara. Percayalah saya tidak akan membuat orang sakit dan kecewa. Karena saya disini untuk membawa Sumut menjadi lebih bermartabat," tegasnya