JAKARTA - Rangkaian kegiatan Gebyar Pesona Budaya Garut 2018 dijamin bakal heboh. Sebab, yang ditampilkan tidak hanya pameran, pawai budaya, atau atraksi seni. Pada tanggal 24 Februari, Wayang Ajen siap tampil menggebrak Alun-Alun Karangpawitan, Garut, Jawa Barat. Wayang Ajen akan tampil dalam event yang diberi nama Semarak Wayang Pesona Indonesia.

Menurut Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), I Gde Pitana, warga Jawa Barat sudah tidak asing dengan pertunjukan Wayang Jaman Now ini. Wayang Ajen tidak hanya berisi aksi panggung. Wayang ini juga memuat pesan-pesan penting dalam upaya mengembangkan pariwisata Indonesia, khususnya Garut. 

Wayang Ajen juga menyajikan kearifan lokal yang dikemas dalam atraksi menarik. Sehingga, pesan moral tersampaikan secara apik dan jelas oleh Dalang.

“Wilayah ini memiliki berbagai destinasi potensial. Terutama pembangunan desa wisata. Wayang Ajen bisa masuk ke dalam hal itu. Sebab, wayang ini mampu mengenalkan masyarakat terhadap pariwisata dan pemahaman Sapta Pesona. Apalagi kemasan Wayang Ajen sangat apik," ujar Pitana, didampingi Kepala Bidang Pemasaran Area I (Jawa) Wawan Gunawan di Jakarta, Senin (19/2).

Pitana menambahkan, wayang bisa menjadi media penyampai pesan moral yang dahsyat melalui ceritanya. Pesan cerita yang ditampilkan sangat bagus. Penuh makna dan mengandung filosofi hidup yang sesungguhnya. Serta, bisa diterima disemua kalangan. Baik orang tua maupun anak muda masa kini. Sehingga, wayang menjadi seni tontonan yang penuh tuntunan.

"Wayang Ajen mengkolaborasikan atraksi kesenian daerah dengan digital. Kami ingin menarik anak muda untuk melihatnya. Ada banyak hal yang bisa didapat dari sini," kata Pitana.

Menariknya, alur cerita yang disuguhkan Wayang Ajen tidak melulu seputar cerita pewayangan pada umumnya. Wayang ini memiliki cerita yang lebih modern. Wayang Ajen juga mampu menyesuaikan diri dengan realitas kehidupan masyarakat Indonesia.

Wayang Ajen tidak semata mempertunjukkan wayang. Ada juga pertunjukan seni tari serta dakwah dalam segmen tertentu. "Bahkan, Wayang Ajen bisa menggambarkan replika tokoh-tokoh besar di Indonesia. Seperti tokoh politik, artis, dan lainnya, dalam bentuk sosok kartun wayang kayu," tutur Pitana. 

Kepala Bidang Pemasaran Area I (Jawa) Wawan Gunawan menambahkan, di Garut nanti, Wayang Ajen akan tampil dengan lakon terupdate Ksatria Wirabangsa. Lakon itu menceritakan kisah kesatria bijak yang tegas. Terutama dalam memberantas kejahatan dan ketidakadilan.  

Lakon ini adalah tafsir kreatif dari kisah Ruwatan Murwakala. Kisah tersebut sangat menginspirasi dalam pertunjukan wayang. Namun, lakon dibuat update. Menyesuaikan situasi dan suasana yang sedang melanda negeri tercinta. 

Kisah yang ditampilkan, diangkat dari episode wiracarita Mahabarata. Kisah tersebut menggambarkan cikal bakal kelahiran Batara Kala. Sosok Batara dikenal sebagai penguasa kejahatan yang akan menghancurkan dunia. Namun, kejahatan Batara Kala dapat dikalahkan oleh prilaku bijak Ksatria Wirabangsa.

"Begitulah kekuatan dari lakon wayang Ajen dalam Semarak Wayang Pesona Indonesia. Penuh filosofi hidup. Hal itu sebagai gambaran pilihan antara salah dan benar, baik dan buruk. Lakon akan secara gamblang diperankan dalam pertunjukan wayang spektakuler ini,” ujar Wawan, yang juga Dalang Wayang Ajen itu.

Wawan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Garut. Sebab, Wayang Ajen mendapat apresiasi dan animo besar masyarakat Garut. Sambutan itu menjadi penting karena penampilan Wayang Ajen disinergikan dengan kepariwisataan.

“Sesungguhnya, wayang juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wayang yang dikemas serius, akan menarik minat wisatawan mancanegara dan nusantara. Sebagai produk unggulan, kemasan atraksi harus bermutu,” terang Wawan. 

Namun, dalang sebagai kreator harus mampu menciptakan pertunjukan megah. Namun punya bobot nilai. Pertunjukan yang ditampilkan harus sarat makna kehidupan. “Unsur atraksi, koreografi, komposer dan rancangan kostum dan artistik pertunjukan harus standar global. Atraksinya baik dari tata panggung, lighting, sound, multimedia, musik, vokal, lakon, dan humor menyajikan tema kekinian yang lebih modern,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Garut, Budi Gan Gan Gumilar menjelaskan, Wayang Ajen dihadirkan untuk memeriahkan HUT ke-205 Kabupaten Garut. 

Kehadiran Wayang Ajen juga untuk meyakinkan dunia. Bahwa, wayang mempunyai kekuatan untuk dimanfaatkan sebagai produk unggulan. Wayang juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan tentunya sebagai atraksi seni untuk menarik wisatawan ke Garut. 

Menurut Budi Gan Gan, wayang juga dapat mengikuti perubahan. Seperti yang dilakukan Wayang Ajen. Wayang gaul ini dapat bersinergi dengan teknologi. 

“Wayang Ajen adalah wayang go digital. Dikenal juga sebagai wayang gaul, atau wayang masa depan. Mampu menciptakan kreasi-kreasi baru yang lebih menarik. Wayang Ajen menyajikan nilai tontonan dan tuntutan,” pungkas Budi.

Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta semua pihak menjaga budaya dan alam. Menurutnya, setiap daerah harus terus mengedepankan konsep 3A untuk mengembangkan pariwisata. Atraksi, amenitas, maupun akses harus terus digenjot. inovasi juga harus dilakukan. Perbanyak kalender event dan acara serta sebarkan secara go digital. 

“Semakin meningkatnya pariwisata di satu daerah, akan meningkatkan kunjungan wisata. Sehingga, akan memberikan dampak langsung terhadap perekonomian masyarakat. Target jumlah kunjungan wisatawan nasional pun akan terdongkrak, sehingga menjadikan pariwisata sebagai salah satu leading sector perekonomian nasional kian terwujud," ucapnya." ujar Arief Yahya. ***