TAPANULI SELATAN - Berdasarkan informasi dari masyarakat tentang kondisi salah seorang warga Kelurahan Baringin, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), bernama Lukman (54) yang hidup di bawah garis kemiskinan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan segera merespon kabar tersebut.


Sekda Tapsel Parulian Nasution bersama Kadis sosial Nurdin Pane dan Kabag Humas Isnut Siregar, langsung bergerak menuju kediaman Lukman untuk melihat kondisi yang sebenarnya dilokasi.

Setibanya di lokasi, mereka disambut oleh Lukman bersama Camat Sipirok Sardin Hasibuan. Kehadiran sekda tersebut membuat laki-laki yang tak memiliki pekerjaan tetap ini terharu sehingga menitikkan air mata,"Alhamdulillah Ya Allah…” ucap Lukman Siregar, sembari mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Tapsel.

Melihat keadaan rumah Lukman jauh layak seprti, lantai dari tanah, dinding rumah yang kayunya sudah mulai lapuk, dapur dan juga kamar tidur yang sempit, Sekda Tapsel langsung berinisiatif memerintahkan untuk segera menyemen lantai, men cat bagian luar dan membenahi dinding rumah Lukman.

"Ini merupakan tidakan pertama yang kita lakukan sebagai bukti perhatian kita terhadap warga kurang mampu di wilayah Tapsel, nanti kita akan memasukkan saudara Lukman dalam program rumah layak huni,"jelas Parulian.

Sekda juga menyempatkan diri berbincang-bincang dengan Muharram Abidin Siregar (11) putra dari Lukman Siregar. Pemkab Tapsel akan menjamin sekolah Muharram sampai selesai.

Selain perbaikan rumah yang dilakukan saat itu, Lukman juga menerima bantuan beras sebanyak dua karung dan uang tunai sebagai biaya hidup sehari-hari keluarganya. Sembari menunggu rumahnya dikerjakan, Sekda mengajak Lukman ke ruang kerjanya di Perkantoran Bupati Tapsel.

“Sengaja pak Lukman kita ajak untuk berbincang-bincang di ruangan saya. Selain itu juga memotivasi pak Lukman agar tetap tabah dan tetap berusaha membangun keluarganya,” kata Parulian.

Informasinya, Lukman merupakan seorang pria yang memiliki dua orang anak yakni, Muharram Abidin Siregar (11) yang duduk di bangku kelas 6 SD Negeri Baringin dan Hod Ria Siregar (18) yang duduk di kelas 3 SMAN 1 Sipirok. Karna tidak memiliki pekerjaan tetap, untuk menghidupi anaknya, Lukman hanya menunggu panggilan dari warga untuk mengerjakan apasaja asal halal. Seperti, membersihkan ladang/kebun, sawah, merawat kolam dan berbagai hal lain yang membutuhkan tenaganya. Hanya berpenghasilan kurang dari Rp 50 ribu per hari, terpaksa Lukman menitipkan putrinya ke saudaranya dan Lukman tinggal dirumahnya bersama anak lelakinya.