KARO - Pasca erupsi Gunung Sinabung setinggi 5 kilometer, sebanyak 20 Kepala Keluarga (kk) yang tinggal di Desa Payung, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo terpaksa di evakuasi.

Kepala Bidang Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Peranginangin mengatakan, puluhan Kepala Keluarga tersebut bukan diungsikan, melainkan hanya dievakuasi karena panik akibat fenomena gelap gulita dan hujan kerikil yang melanda rumah mereka.

"Iya tadi ada sekitar 20 KK yang terpaksa kita evakuasi sementara, karena mereka panik. Bukan diungsikan ya, hanya dievakuasi saja. Tapi masih banyak juga masyarakat di Desa Payung yang memilih bertahan," katanya, Senin (19/2).

Natanail menegaskan, hingga saat ini mereka masih melakukan pendataan atas warga di wilayah terdampak erupsi. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa atas erupsi tersebut. Namun, personel BPBD sudah bersiaga di akses-akses masuk menuju wilayah terdampak sambil membagikan masker pada warga.

"Sudah banyak sekali masker yang kita bagikan. Sudah lebih 50 kotak yang isinya masing-masing 1.000 lembar. Ini masih terus kita bagikan. Kami juga bersiaga di wilayah yang terkena dampak dari erupsi tersebut," ungkapnya.

Gunung api Sinabung yang berada di Kabupaten Karo kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Gunung Sinabung mengeluarkan luncuran awan panas sejauh 5 kilometer ke arah Tenggara-Selatan sekitar pukul 08.54 WIB tadi.

Selain mengeluarkan material vulkanik juga terjadi gempa selama 607 detik. Untuk abu vulkanik, jarak luncur hingga 4.900 meter ke sektor selatan-tenggara dan 3.500 meter ke sektor tenggara timur. Kondisi puncak Sinabung masih tertutup abu dan saat ini arah angin mengarah ke Barat dan Selatan.