SERGAI - Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Djarot Saiful Hidayat menyikapi dengan bijak soal calon kepala daerah yang menggunakan istilah ‘impor’, terutama yang ditujukan terhadap dirinya.

Istilah ‘impor’ tersebut ditepisnya. Djarot mengatakan bahwa pasangan nomor urut 2, Djarot-Sihar adalah sahabat semua suku.

Kami berteman dekat dengan suku Jawa, Melayu, Simalungun, Toba, Karo, Angkola, Mandailing, Minang, Nias, Pakistan dan suku lainnya yang memiliki KTP ada tertulis Indonesia.

“Jadi, jangan dibeda-bedakan. Djarot-Sihar itu sahabat semua suku. Semuanya warga Indonesia. Gak ada istilah impor. Yang impor itu dari luar negeri,” ucap Djarot dalam silaturahmi dengan masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) di kantor DPC PDIP di Perbaungan, Rabu (14/02/2018).

Untuk itu, Djarot mengajak seluruh kader PDIP agar merangkul semua masyarakat tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras maupun golongan. Tetap dengan sopan, ramah dan santun. “Yang kita pilih itu vigur. Silahkan kita dari partai mana, ndak masalah pilih Djarot-Sihar,” tuturnya.

Djarot bertekad, pengalamannya menjadi Wali Kota Blitar 2 periode, lalu menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta akan dilakukan lebih baik lagi di Sumut jika Allah SWT meridhoinya menjabat Gubernur Sumatera Utara periode mendatang.

“Sekarang saya ditugaskan untuk mengabdi di Sumatera Utara, ya Alhamdulillah. Fokus saya untuk memperbaiki Sumut, melayani untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.