PALAS - Dana desa kembali berdampak terjadinya konflik sosial. Di Desa Sangkilon, Kecamatan Lubuk Barumun, Kabupaten Padang Lawas, ketegangan terjadi di antara warga yang berujung pada terancamnya jalan aspal di Jalinsum setempat dikarenakan dana desa tersebut. Warga setempat membendung air parit di pinggir jalan yang akhirnya membuat jalan tergenang. Sepanjang hari, air melintasi jalan hingga dikhawatirkan tak lama lagi akan amblas.

"Nggak tahu itu, gara-gara kepala desa berseteru sama warga, jalan yang dikorbankan," kata tokoh masyarakat setempat minta tidak dituliskan namanya saat ditemui di Desa Sangkilon, Selasa (13/2/2018).

Dari informasi yang beredar, pemilik lahan tidak bersedia memberikan lahannya untuk aliran air tanpa ganti rugi. Ditambah karena sudah ada perseteruan perangkat desa, masalah ini pun jadi buntu.

Pemilik tanah pun dibantu sebagian warga membuat tembok penghalang air. Akhirnya air tumpah dan mengalir menyeberangi jalan.

Sayangnya, belum didapatkan konfirmasi dari kepala desa terkait dan juga bendahara desa.

Namun, kasus ini ternyata sudah dicoba dimediasi oleh kecamatan. Sayangnya, tak membuahkan hasil.

"Susah menyelesaikan masalahnya. Tidak ada yang mau mengalah," kata Camat Lubuk Barumun, Ridwan Saleh Daulay.

Dikecam

Sementara itu, kecaman datang dari berbagai warga yang kecewa melihat jalan ini. Terlebih, sudah ada korban akibat jalan tersebut.

"Terus terang kita sangat mengecam. Masa seteru orang itu masyarakat yang jadi korban," kata Sekretaris Karang Taruna Lubuk Barumun, Rajab Daulay.

Bahkan, katanya, sudah ada rencana mereka dari Karang Taruna Lubuk Barumun untuk melakukan demo ke lokasi karena air yang terus mengalir di badan Jalinsum bakal mengancam amblas dan kerusakan yang cukup fatal akan terputus transportasi Jalinsum Sibuhuan-Pekan Baru.