MEDAN - Ajakan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Margiono, untuk memilih kembali Presiden Jokowi berbuntut panjang. Reaksi keras datang dari sejumlah wartawan dan pengamat media di Sumatera Utara.

Salah satunya wartawan senior, Sugeng Satya Dharma. Sugeng menolak pernyataan Margiono itu. "Apa yang disampaikan Margiono dalam peringatan HPN, di Sumatra Barat itu tidak pantas. Harus ditentang kalau PWI mau berpolitik silahkan tapi itu bukan suara pers Indonesia. Pers Indonesia bukan PWI," katanya.

Protes yang sama juga disampaikan wartawan senior lainnya, Fadmin Prihatin Malau. "Kok kampanye pilpres. Memangnya sudah tahun 2019," sebutnya.

Dalam kesempatan berbeda, pendiri Kajian Informasi Pendidikan dan Penerbitan Sumatera (KIPPAS) J Anto, menegakan bahwa dalam menjalankan tugasnya wartawan harus menjunjung kode etik.

"Jangan mendramatisir, jangan melakukan labelisasi. Soal independensi telah diatur dalam kode etik pers," katanya.

Hal sama juga disampaikan mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Darma Lubis. Menurutnya pernyataan itu merupakan pelanggaran kode etik jurnalistik.

"Mestinya PWI dalam kesempatan itu harus mendorong pers supaya lebih sehat dan kebebasannya makin terjamin. Wartawan itu tidak boleh berpihak pada organisasi. Keberpihakannya hanyalah pada fakta," katanya.

PWI Sumut sendiri pada Kamis (1/2/2018) lalu telah menegaskan sikapnya untuk netral dalam pilgub, pileg dan pilpres. Keputusan itu ditetapkan dalam rapat Pengurus PWI Sumut bersama Dewan Kehormatan di Gedung PWI Sumut, Jalan Adinegoro No 4, Medan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam sambutannya di HPN kemarin, Margiono setengah bercanda menyebut bahwa pemimpin yang baik adalah yang disukai rakyat dan itu ada pada Jokowi.

Tak sampai di situ, ia juga mengatakan kalau presiden sudah kasih perhatian sama Sumbar lalu masyarakat Sumbar ngasih apa sama Jokowi.

"Lalu apa yang mau dikasih masyarakat Sumbar, saya bisikkan sama Pak Gubernur, kasih suara yang banyak di Pilpres 2019 nanti," kata Margiono dalam sambutannya.