LABUSEL - Di tengah terik matahari, sekira pukul 11.30, puluhan massa yang menamakan Ikatan Pemuda Labuhanbatu Selatan mendatangi Kantor DPRD Labuhanbatu Selatan (Labusel) untuk menyampaikan aspirasi maupun tuntutan atas kebijakan Pemerintah yang diduga telah mencerderai masyarakat, Rabu (7/2/2018). Dikawal petugas Satpol PP di depan pintu gerbang DPRD labusel, massa aksi damai ini membakar keranda mayat di depan pintu gerbang kantor DPRD labusel, namun DPRD belum juga menerima aspirasi massa, sehingga massa memaksa untuk masuk ke dalam kantor DPRD dan sempat terjadi saling dorong antara pengunjuk rasa dan Satpol PP, namun aksi tersebut dapat ditenangkan.

Beberapa menit aksi berjalan, akhirnya Ketua DPRD Labuhanbatu Selatan, Jabaluddin dan Wakil Ketua Syahdian Purba, serta H.zainal Harahap menjumpai tujuh puluhan massa.

"Pemkab Labuhanbatu Selatan jangan melakukan pembodohan terhadap masyarakat," teriak Ketua Ikatan Pemuda Labuhanbatu Selatan, Yazid Alvaro Hasibuan.

Koordinator Aksi Ikatan Pemuda Labuhanbatu Selatan, Hasby Juadi meminta kepada DPRD Labuhanbatu Selatan agar dapat menunda pembelian lahan bandara di Kecamatan Sungai Kanan, meneliti anggaran MTN, transparansi setiap rapat yang diselenggarakan, dapat melakukan pembangunan yang merata dan meminta Kajari Labusel memeriksa anggaran MTN.

"Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang terhormat, agar memanggil pengurus Majelis Taklim Nurhasanah (MTN) Kabupaten Labuhanbatu Selatan tentang menggelembungan anggaran setiap tahunnya. Ke mana saja anggaran sebelumnya dipergunakan, dan kami meminta kepada Kajari segera memeriksa pengurus Majelis Taklim Nurhasanah untuk dan meminta DPRD Labusel menghentikan pembelian tanah untuk pembangunan bandara, karena memakai anggaran yang berlebihan mencapai Rp25 milar, dan Pemerintah Labusel jangan ada diskriminisasi setiap mengadakan pembangunan," tegas Hasby Juadi.

Ketua DPRD tidak dapat menjawab tuntutan massa sehingga diwakilkan Wakil Ketua Syahdian Purba.

"Kami menerima dan menampung aspirasi saudara-saudara, kita sama-sama berjuang. Kami DPRD belum menerima anggaran terkait pembelian lahan untuk pembangunan bandara, karena pembahasan masih alot," aku Syahdian Purba.

H. Zainal Harahap Anggota DPRD Labusel dari PDI Perjuangan juga memberikan tanggapan kepada massa aksi.

"Kami sebenarnya terus mengumandangkan suara seperti ini, di sidang pembahasan RAPBD dan sampai detik ini masih alot, semua akan kita tampung dan kami meminta 6 orang perwakilan untuk ikut dalam pembahasan dan kalian minta alasannya nanti dengan pihak pemerintah," jawab H. Zainal.