PADANG - Presiden Joko Widodo seperti mengingatkan kita kepada kata-kata Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, “jangan sekali-kali melupakan sejarah” atau lebih dikenal sebagai jas merah ketika mengunjungi rumah kelahiran Djamaluddin Adinegoro di Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (8/2/2018) sore. Ternyata, Presiden Jokowi menyempatkan diri datang ke sana tak sekadar untuk memberikan sertifikat tanah kepada ahli waris. Ia menyerahkan sertifikat tersebut sebagai landasan untuk membangun museum Adinegoro di rumah peninggalan tersebut.

''Beliau adalah tokoh pers besar dan sangat mempengaruhi dalam penulisan, dalam kesusastraan kita,'' kata Presiden usai memberikan sertifikat kepada perwakilan keluarga Djamaluddin Adinegoro di Sawahlunto. Luas tanah itu tercatat di sertifikat sebesar 2.459 meter persegi.

Presiden mengatakan bangsa perlu mengingat sejarah tokoh pers Adinegoro untuk mempelajari kesusastraan dari karya-karyanya.

''Tentu saja nanti kesejarahan dari beliau akan diabadikan di dalam museum yang ada,'' ujar Presiden, dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Presiden tiba di rumah Adinegoro pada sekitar pukul 16.30 WIB usai mengunjungi Kabupaten Solok.

Usai acara itu, Presiden melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Tanah Datar untuk bermalam di daerah tersebut.

Adinegoro adalah pionir pers dan sastrawan Indonesia.

Dia mengenyam pendidikan di Jerman dan Belanda sembari berprofesi sebagai wartawan lepas pada surat kabar Pewarta Deli (Medan), Bintang Timur, dan Panji Pustaka (Batavia).

Terakhir, Adinegoro melanjutkan profesinya sebagai jurnalis di Kantor Berita Antara. ***