PADANG - Pada hari Kamis, tepat pukul 14.30 WIB, Presiden Joko Widodo berkunjung ke rumah tempat kelahiran dan masa kecil tokoh pers nasional, Almarhum Djamaluddin Adinegoro, di kawasan Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat.

Kedatangan Jokowi disambut ninik mamak dan keluarga besar Adinegoro. Pada kunjungan tersebut, Jokowi memberikan apresiasinya terhadap sosok Adinegoro yang merupakan tokoh pers yang sangat berpengaruh dalam bidang penulisan dan kesusastraan Tanah Air.

Pengamat kebijakan publik Medrial Alamsyah, yang merupakan cucu dari Adinegoro, mewakili keluarga besar dan ninik mamak Adinegoro menjelaskan kepada presiden perihal rumah gadang keluarga Adinegoro.

Di rumah gadang ini lahir dan dibesarkan dua tokoh nasional, yaitu Adinegoro dan kakak sebapaknya Muhammad Yamin.

Beberapa kemenakan Adinegoro juga menikah dengan beberapa tokoh nasional seperti Prof Bahder Johan pendiri Palang Merah Indonesia (PMI) dan mantan Mentri kesehatan; Mr. Asaad, Presiden KNIP dan Prof Adam Bachtiar yang juga merupakan ayah dari Prof Dr Harsya Wardana Bachtiar.

"Jokowi satu-satunya presiden yang melakukan ini dan ini sangat membanggakan bagi keluarga, ninik mamak dan masyarakat Talawi umumnya," ujar Medrial.

Ia berharap kunjungan ini tidak hanya sekedar seremoni. Keluarga besar Adinegoro berharap pemerintah dan insan pers memahami dan menjalankan makna yang terkandung dari nama Adinegoro.

Menurut Medrial nama asli Adinegoro adalah Djamaludin Datuk Maharajo Sutan. Nama Adinegoro adalah samaran yang dibuat karena ada larangan menulis dari pemerintah saat dia menjadi mahasiswa Stovia.

"Jadi Adinegoro adalah simbol independensi, kebebasan, kreativitas dan semangat perjuangan. Semoga pemerintah dan insan pers melaksanakan semangat yang terkandung dari nama Adinegoro tersebut," kata Medrial.

Untuk memulai penyebaran semangat tersebut, keluarga diwakili oleh putra kandung Adinegoro, Adi Warsita Adinegoro, menyerahkan 500 buku kepada Presiden Jokowi untuk disebarkan ke masyarakat Sawahlunto.

Keluarga besar Adinegoro di Talawi juga akan membangun kembali rumah gadang Adinegoro untuk dijadikan museum Adinegoro.

Presiden Jokowi menyambut baik ide tersebut dan menyerahkan sertifikat kediaman almarhum Adinegoro seluas 2.459 meter persegi. "Tentu saja nanti kesejarahan dari beliau akan diabadikan didalam museum yang ada," kata Jokowi.

Presiden mengatakan sejumlah hasil karya Adinegoro dikenal oleh masyarakat luas. "Mulai dari Darah Muda, Asmara Jaya, Melawat ke Barat", hingga pembuat atlas pertama Indonesia.

Oleh karena itu, ia berharap Museum Adinegoro akan memberikan banyak manfaat bagi kemajuan jurnalistik dan kesusastraan Tanah Air.

"Ya tentu saja penulisan-penulisan dengan pendalaman materi yang matang, kemudian berita-berita yang bermanfaat yang memberikan pencerahan kepada masyarakat, memberikan optimisme kepada masyarakat dan membangkitkan harapan ke depan kepada masyarakat," ujar Jokowi. ***