JAKARTA - Advokat Aristo Pangaribuan, selaku kuasa hukum dari mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti mempertanyakan komitmen Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta federasi sepakbola Indonesia PSSI, untuk memberikan roadmap penyelesaian hutang PSSI dan Liga kepada kliennya.

Diungkapkan Aristo, pihaknya secara resmi telah bersurat kepada Menpora pada tanggal 7 Agustus 2017 silam.

Perihal permohonan bantuan Kemenpora untuk memfasilitasi penyelesaian hutang PSSI dan Liga kepada La Nyalla.

Setelah sebelumnya, La Nyalla selaku pribadi telah bersurat ke PSSI guna menanyakan skema penyelesaian piutangnya di PSSI dan Liga.

"Namun semua surat-surat itu sampai hari ini belum mendapat jawaban. Baik dari PSSI maupun dari Menpora. Sementara kita tahu, federasi berjalan normal, bahkan kompetisi di Liga juga berjalan. Tetapi surat-surat kami tidak dijawab. Ini kan kurang memberi tauladan yang baik sebagai sebuah organisasi,” ungkap Aristo, Kamis (1/2/2018).

Advokat dari law firm Asshiddiqie Pangaribuan & Partners itu menanyakan komitmen semua pihak. Termasuk Menpora selaku pembina dan pengawas induk cabang olahraga di Indonesia. Apalagi kompetisi di Liga akan bergulir kembali bulan depan.

"Sebagian klub-klub yang berkompetisi di liga 1 dan liga 2 itu, dulu saat berada di bawah operator Liga Indonesia, tahu persis bahwa saat itu ada dana talangan dari Pak La Nyalla untuk membayar klub-klub itu. Semua tercatat. Begitu pula di PSSI. Juga tercatat. Bahkan sudah dalam dokumen hasil audit yang dilakukan auditor independen," tukasnya.

Seperti diketahui, PSSI memiliki hutang kepada mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla dan telah dinyatakan dalam surat pengakuan hutang sebesar Rp13,9 miliar.

Sedangkan Liga Indonesia memiliki hutang yang juga telah dinyatakan dalam surat pengakuan hutang sebesar 700 ribu USD.***