BANDA ACEH - Rapat Kerja Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Tahun 2018 yang berlangsung dari tanggal 30 Januari s.d. 01 Februari 2018 di Hotel Hermes Banda Aceh.

Kegiatan Ini dihadiri Direksi PT Pegadaian (Persero), para GM PT Pegadaian (Persero), Inspektur Wilayah PT Pegadaian Kantor Wilayah I Medan, para Deputy Bisnis dan Operasional Kanwil I Medan dan Manajer Bagian Kantor Wilayah I Medan, Para Pemimpin Cabang serta karyawan/karyawati kantor Wilayah I Medan.

Pemimpin Wilayah Kantor Wilayah I Medan, Nasruddin Dali mengatakan Rakerwil ini dimaksudkan sebagai forum untuk melakukan evaluasi Kinerja 2017 dan mempersamakan gerak, langkah dan persepsi kita semua dalam menjalankan tugas sesuai dengan target RKAP 2018.

Tahun 2017 telah kita lalui dengan segala rintangan dan tantangan di tengah persaingan bisnis yang semakin kompetitif sesuai dengan amanah Manajemen. Kinerja Kanwil I Medan di tahun 2017 menunjukkan pertumbuhan yang positif dari tahun sebelumnya.

"Dengan realisasi antara lain realisasi kinerja tersebut dicapai dengan berbagai strategi dan inovasi baik dari sisi pemasaran maupun dalam bentuk reward internal telah kita lakukan, untuk memberikan stimulus bagi pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan saya atas nama manajemen menyampaikan apresiasi sekaligus ucapan terimakasih atas doa dan upaya yang telah kita kerahkan bersama, dalam mencapai target OSL maupun laba di tahun 2017," paparnya.

Dia berharap bahwa RKAP 2018 yang sebesar OSL Rp3.235.685.801.000, Pendapatan Rp847.704.845.700 dengan Laba Rp376.017.711.200 serta GPM sebesar 44,35% Dapat kita raih dengan baik, tentunya dengan strategi dan teamwork yang solid dan kuat serta ridho yang Maha Kuasa Insha Allah RKAP 2018 dapat capai.

"Koordinasi internal yang kuat antara setiap lini di Kantor Wilayah I Medan merupakan pondasi awal yang kita sepakti dalam akselerasi pertumbuhan bisnis di tahun 2017. Koordinasi internal hendaknya tetap kita tingkatkan lagi di tahun 2018, karena tantangan di era digital ini semakin berat dengan tingginya pertumbuhan industri fintech di tanah air, Rilis data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa per November 2017 jumlah nasabah fintech lending mencapai angka 201.858 orang.

Dia menerangkan angka ini melonjak 429,74 % dari posisi akhir 2016 yang baru menyentuh 38.105 orang. Tingginya pertumbuhan jumlah nasabah fintech berbanding lurus dengan menjamurnya aplikasi fintech yang masing masing menawarkan inovasi sebagai nilai tambah layanan kepada nasabah. Kondisi ini menunjukkan peluang bisnis baru sekaligus merupakan ancaman apabila kita tidak melakukan perubahan dalam konsep bisnis.

"Pemanfaatan tehnologi sebagai akselerator pertumbuhan bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Saat ini, Digitalisasi layanan merupakan hal yang bersifat mandatory karena customer zaman now menuntut layanan yang mudah, murah dan efisien. Digitalisasi layanan dapat memberikan solusi atas efisensi dan efektifitas layanan serta kemudahan jangkauan layanan ke seluruh lapisan masyarakat," ungkapnya.

Dia menegaskan persaingan bisnis di tahun 2018 harus diantisipasi dan disikapi dengan bijak, Manajemen telah memberikan guidelines dalam bentuk tema RKAP yaitu Bisnis tumbuh sehat dan berkelanjutan dengan distribution channel dan digital services. Tema RKAP tersebut menunjukkan concern manajemen dalam menghadapi era digital dan mengantisipasi kompetitor di tahun 2018.

"Oleh karena itu, saya mengharapkan seluruh pegawai dimulai dari level unit sampai kantor wilayah untuk meningkatkan technology awareness sehingga mampu melihat potensi dan ancaman bagi keberlangsungan perusahaan di era digital," tambahnya.