MEDAN - Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin mengatakan, menutup perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan turun tajam ke level 6.575. level Tertinggi IHSG pada perdagangan berada pada 6.675 dan level terendah berada pada 6.546. "Hampir seluruh sektor saham mengalami penurunan pada hari ini, dimana sektor infrastruktur mengalami penurunan terdalam sebesar 2.25%. Dan sektor konsumer mengalami penurunan sebesar 2,1%," katanya, Selasa (30/1/2018).

Lanjutnya, frekuensi transaksi saham saat ini terpantau rame oleh aksi jual yang membuat IHSG memerah. Sebanyak 109 Saham mengalami kenaikan, 298 Saham mengalami penurunan dan sisanya 95 mengalami pelemahan. Secara teknikal, pergerakan IHSG sudah terlalu tinggi pada pekan lalu sehingga aksi untung mewarnai IHSG pada perdagangan saat ini.

"Tidak hanya IHSG, Bursa Asia juga mengalami pelemahan hari ini mengikuti pelemahan yang terjadi di bursa Wall Street," terang Gunawan.

Philliphine Stock Indeks melemah terdalam sebesar 2,246%, Indeks Kospi melemah 1,4%, dan Indeks Hang Seng melemah 1%. Sedangkan di Amerika Serikat Dow Jones Industrial Average melemah 0,6%, Nasdaq melemah 0,5%, NYSE melemah 0,8%, dan S&P melemah 0,6%.

Penurunan saham Apple dan teknologi diyakini menjadi pemicu pelemahan Wall Street. Selain itu pula, investor juga masih menunggu hasil rapat FOMC mengenai kebijakan yang akan diambil The Fed sepanjang tahun 2018 ini.

Nilai tukar dolar pada perdagangan hari ini menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya termasuk Indonesia. Penguatan ini dipengaruhi oleh data terbaru yang dikeluarkan dimana tercatat pada desember lalu penghasilan pribadi Amerika Serikat meningkat 58,7 milliar dolar AS dan Disposible Personal Income (DPI) Amerika Serikat meningkat 54,2 milliar dolar AS.

"Hal ini tentunya sesuai dengan keinginan Trump yang menginginkan kenaikan dolar terhadap sejumlah mata uang lainnya di bawah kepemimpinannya," tukasnya.