MEDAN - Bocah usia 10 tahun asal Tapanuli Tengah yang mengalami penyakit langka ternyata mengalami Makrosefali atau pembesaran tulang kepala. Humas RS USU, M Zeinizen mengatakan, setelah diperiksa tim dokter tidak ada penyakit yang mengkhawatirkan pada tubuh bocah berusia 10 tahun itu.

"Saat diajak berkomunikasi responnya bagus. Dan sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Universitas Sumatera Utara (USU). Karena dianggap sehat, tentu sudah bisa pulang," kata Zein, kemarin.

Menurutnya, berdasarkan pemeriksaan, Rahmad bukan mengalami hidrosefalus. Melainkan, makrosefali atau pembesaran tulang kepala.

"Kemungkinan memang bawaan dari lahir. Jadi, sudah jelas dari dokter spesialis yang menangani, dia tidak mengalami hidrosefalus tapi gejala pembengkakan atau pembesaran tulang kepala (makrosepali)," terang Zein.

Dia menuturkan, pihaknya sudah memberikan pelayanan maksimal. Rahmad datang ke RS USU pada Kamis (25/1/2018) lalu.

"Kami sempat meminta hasil scanning yang asli, tapi katanya ketinggalan. Namun begitu, kita tetap melayani Rahmad yang menggunakan jasa BPJS Kesehatan," ujarnya.

Ia menambahkan, oleh karena tumbuh kembang anak tersebut sehat, maka dibolehkan pulang tetapi tetap rawat jalan.

Seperti diketahui, Rahmad Lubis bocah usia 10 tahun asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut) yang mengalami penyakit langka. Sejak usia tiga tahun ia tak bisa melihat lantaran matanya tertutup karena pembengkakan di bagian kepalanya.