JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (PB PHSI), Raj Kumar Singh tidak mempermasalahkan penyelenggaraan hoki Asian Games 2018 diambil alih Federasi Hoki Asia (AHF) dan Dewan Olimpiade Asian (OCA).

Padahal, PB PHSI disebutnya lebih berhak sebagai penyelenggara karena telah mendapat pengakuan dari AHF dan Federasi Hoki Internasional (IHF). 

"Meski PHSI lebih berhak, tapi tidak ada masalah bilamana AHF dan OCA memutuskan mengambil alih pelaksanaan hoki Asian Games 2018 seperti yang disebutkan Deputi I INASGOC, Harry Warganegara. Yang penting, bagi PHSI adalah AHF dalam keputusannya mengedepankan kepentingan atlet hoki dengan mengirimkan pelatih asing yang akan melakukan seleksi atlet terbaik," kata Raj Kumar Singh di Jakarta, Selasa (22/1/2018). 

Dengan adanya keputusan AHF itu, kata Raj Kumar Singh, Menpora Imam Nahrawi bisa mengambil keputusan untuk tidak menyerahkan dana pelatnas hoki Asian Games 2018 kepada Federasi Hoki Indonesia (FHI).

"Serahkan saja anggaran pelatnas hoki yang saya dengar mencapai Rp10 miliar itu kepada AHF melalui INASGOC. Itu kan jauh lebih baik. Kalau sampai dana itu diserahkan ke FHI dan ada buktinya, saya akan melaporkan Imam Nahrawi ke Mabes Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Itu sudah jelas melanggar aturan Perpres 95 Tahun 2017 yang dalam juklak dan juknisnya menyebutkan induk organisasi cabang olahraga (PB/PP) yang masih dualisme kepengurusan tidak berhak menerima anggaran pelatnas Asian Games 2018," kata Raj Kumar Singh. 

Lantas bagaimana dengan pelatnas hoki yang akan digelar FHI? Raj Kumar Singh menjawab," Biarkan saja mereka menjalankan pelatnas hoki. Kan, AHF nanti mendatangkan pelatih asing yang akan menggelar seleksi untuk mencari atlet hoki terbaik."

Sebenarnya, kata Raj Kumar Singh, hoki tidak perlu mendapatkan suntikan dana pelatnas dari pemerintah sebesar Rp10 miliar. Sebab, dana yang dikeluarkan itu tidak sebanding dengan prestasi yang akan didapatkan.

"Hoki itu tidak butuh dana Rp10 miliar hanya untuk pelatnas selama 6 bulan apalagi prestasinya hanya  bisa masuk 10 besar. Terus terang, saya saja sudah mempersiapkan tim hoki putra dan tim hoki putri yang baru melakukan uji coba di Thailand tanpa ada dana dari pemerintah. Harusnya pengurus berani berkorban untuk memajukan olahraga yang dipimpinnya,," ujar Raj Kumar sembari menunjukkan stok ratusan peralatan hoki di gudangnya. 

Berbicara masalah keputusan pengadilan yang disebut Sekjen PP FHI, Yasser Arafat Suaidy sudah berkekuatan hukum tetap berdasarkan Putusan Mahkamah Agung. "Itu kan eksepsi. Perkara pokoknya belum," jawabnya santai. ***