SAMOSIR - Maraknya kampanye hitam, seperti jangan pilih calon impor pada perhelatan Pilkada Sumatera Utara mendapat perhatian dari Ketua DPRD Kabupaten Samosir, Rismawati Simarmata. Kader PDI Perjuangan ini, Senin (22/1) menjelaskan, dengan adanya serang menyerang, menunjukkan betapa oknum orang yang melayangkan kampanye hitam itu belum dewasa dalam berpolitik.

"Semuanya kita bersaudara dan merupakan anak anak bangsa, tidak ada yang diimport, semua punya hak yang sama untuk dipilih dan memilih. Jadi, dalam berpolitik haruslah beretika dan menjungjung persatuan. Oleh karena itu, buang jauh jauh politik hitam," tegasnya.

Bahkan, diakuinya, jika ada orang timur atau orang Papua yang bisa memimpin di Sumut, kesempatan yang sama juga harus diberikan dan didukung. Sehingga, batasan antara suku harus dirubuhkan dan semuanya satu dalam kebhinekaan Indonesia.

Kehadiran Djarot Syaiful Hidayat dalam pertarungan Pilkada Sumut memang sangat mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihannya serta mengubah pola pikir masyarakat Sumut.

Mantan Gubernur DKI ini digadang gadang bisa duduk sebagai Gubsu karena popularitas dan kinerjanya yang dinilai sangat memuaskan masyarakat secara khusus warga DKI Jakarta.

Sementara itu, beberapa warga di Pangururan, Samosir juga mengaku optimis dengan kehadiran mantan Walikota Blitar ini di Sumut terlebih berpasangan bersama pengusaha Sihar Sitorus. Pasangan yang diusung PDIP dan PPP diyakni mampu membenahi Sumut.

"Kami sangat optimis, bapak Djarot mampu memimpin Sumut menjadi lebih baik. Apalagi dengan slogannya Semua Urusan Mudah dan Transparan," kata R Naibaho salah satu relawan kemenangan.