Medan - Ditetapkanya pasangan Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Sitorus untuk maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, salah satu langkah pembelajaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dari kekalahan dua kali beruntun dalam Pilkada di Sumut sebelumnya.

"Dua kali kita kalah pada Pilkada beberapa tahun yang lalu di Sumut. Ya, tentu saja partai belajar dari kekalahan di masa lalu itu," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, usai Rakerdasus untuk pemenangan pasangan Djarot-Sihar di Medan.

Hasto mengungkapkan, yang menjadi catatan PDIP saat kekalahan secara beruntun pada Pilkada Sumut sebelumnya adalah partisipasi pemilih sangat rendah. Oleh karena itu, seluruh kader PDIP di Sumut berkomitmen untuk bergerak menggalang kekuatan rakyat.

"Kami sadar, rakyat hakim tertinggi, meski dua periode kami kalah, tapi kekalahan itu membawa pelajaran yang sangat penting bagi partai untuk terus menerus di tengah rakyat, dan terus memperbaiki diri," ungkapnya.

Hasto juga menjelaskan, dari kekalahan tersebut PDIP telah mempersiapkan calon kepala daerah dengan baik. Sehingga jika nanti terpilih, mereka akan membangun pemerintah yang transparan, tidak korup, pemerintahan yang memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Jadi kami belajar di masa lalu, dan sekarang partai jauh lebih siap dari periode sebelumnya," jelasnya.