MEDAN - Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Hasan Basri mengatakan, kegiatan pramuka adalah suatu gerakan yang secara masif harus dilakukan di sekolah. Sehingga, siswa yang menjadi generasi penerus bangsa terhindar dari bahaya narkoba, pergaulan bebas dan kenakalan remaja yang kurang perhatian dari para guru serta orang tua. "Pelajar menjadi sasaran utama kenakalan remaja, yang disebabkan kurangnya perhatian guru atau orang tua. Karenanya, tidak bisa menyalahkan seutuhnya anak-anak yang mengalami kenakalan remaja," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Hasan Basri saat membuka Lomba Scouting Skill Penggalang Penegak (LS2P2) ke-IV tahun 2018 di SMPN 3 Medan, Minggu (21/1/2018).

Lanjutnya, keberadaan pramuka harus memiliki kualitas kader atau anggota yang terukur dan berkelanjutan. "Sehingga, siswa-siswi yang ikut menjadi anggota pramuka mengalami perubahan perilaku positif dalam hidupnya," terangnya.

Diutarakan Hasan Basri, pramuka merupakan bagian dari penguatan pendidikan karakter, moralitas, kejujuran, jiwa satria bangsa dan seterusnya. Oleh karena itu, kehadiran pramuka benar-benar dirasakan keberadaannya di sekolah, bahkan keluarga dan masyarakat luas.

"Pembentukan pramuka di sekolah tidak harus menunggu komando atau arahan. Sekolah semestinya sudah memiliki gugus depan masing-masing. Namun demikian, pramuka tak hanya sekedar dibentuk, melainkan memiliki jadwal kegiatan yang jelas. Artinya, pembentukan pramuka bukan hanya nama tetapi aktif melakukan kegiatan dan mengikuti berbagai lomba," tegasnya.

Sementara, Kepala SMPN 3 Medan Nurhalimah Sibuea menuturkan, tujuan dari kegiatan LS2P2 ke-IV tahun 2018 adalah sebagai wadah pertemuan/silaturahmi bagi para siswa SMP-SMA Sumut dan Kota Medan sekitarnya.

Selain itu, menggali lebih dalam bakat, potensi dan minat siswa agar lebih kreatif di samping studi yang dijalani. Kemudian, mengaplikasikan siswa dalam berperan aktif, kreatif dan agresif di tengah dinamika pergaulan zaman saat ini, membangun rasa sportivitas, menghindari terlibat narkoba serta pergaulan bebas.

"Perlombaan ini dilaksanakan selama dua hari, pada 21 dan 28 Januari. Peserta yang mengikuti lomba berjumlah sekitar 400 orang dari pramuka Medan sekitarnya dan Sumut," tutur Nurhalimah.

Disebutkannya, kegiatan lomba yang digelar antara lain, LKBB (Latihan Keterampilan Baris Berbaris), tari komando, pionering, LCTP (Latihan Soal Pramuka), pidato bahasa Inggris dan foto kreasi. Sedangkan bagi penegak juga demikian, perlombaannya sama seperti penggalang.

"Gerakan pramuka adalah kegiatan yang bertujuan mendidik pemuda Indonesia menjadi tenaga atau kader penggerak pembangunan bangsa di segala bidang, bermental tinggi, menjadi insan yang mempunyai moral dan budi pekerti luhur. Serta, bertaqwa kepada Tuhan dengan menggunakan prinsip dasar metode kepramukaan," sebut Nurhalimah.

Ia menambahkan, pelaksanaan LS2P2 ke-IV Tahun 2018 oleh pramuka SMPN 3 Medan diharapkan menjadi motivasi bagi para anggota pramuka penggalang dan penegak di Sumatera Utara serta Medan sekitarnya. Supaya, selalu menjunjung tinggi nilai solidaritas dan kesportifan dalam berlomba.