JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo telah melantik Sekretaris Jenderal (Sekjend) Partai Golkar, Idrus Marham sebagai Menteri Sosial (Mensos) gantikan Khofifah Indar Parawansa pada, Rabu (17/1) di Istana Merdeka, Jakarta.

Khofifah sendiri memutuskan untuk mendur dari jabatan Mensos dan maju di Pilgub Jawa Timur (Jatim), sebagai Calon Gubernur.

Dengan dilantiknya Idrus Marham sebagai Mensos, maka politisi asal Sulawesi Selatan (Sulsel) ini sudah merangkap dua jabatan, yakni Mensos dan Sekjend Partai Politik.

Padahal, Presiden Jokowi pernah menyampaikan bahwa dirinya tak akan mengangkat Menteri yang merangkao habatan.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat merangkap jabatan, yakni Ketua Umum Golkar dan Menteri Perindustrian itu sendiri.

Menanggapi polemik ini, politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan, Presiden Jokowi butuh waktu untuk membijaki masalah itu. Supratikno yakin, Idrus Marham akan meninggalkan jabatannya sebagai Sekjend Partai Golkar.

"Butuh waktulah butuh waktu, Pak JK sendiri sudah mengatakan tentu pada saatnya Pak Sekjen pasti akan meninggalkan kursi jabatannya di Golkar. Ya kita tunggu waktu, jangan semuanya ya," kata Supratikno kepada wartawan, Rabu (17/1).

Selain Sekjend Golkar, Anggita Komisi XI ini juga menyinggung soal jabatan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto yang saat menjabat Menteri Perinduatrian. Supratikno menyarankan agar publik memberikan waktu kepada Presiden pertimbangkan masalah ini.

"Itu juga butuh waktu ya, itu butuh waktu berikan kesempatan untuk presiden menimang-nimang, mempertimbangkan ya," tambahnya.

Supratikno juga mengiyakan akan ada reshuffle kabinet berikutnya dengan adanya rangkap jabatan di kabinet Kerja ini.

"Saya kira bisa diharapkan seperti itu ya, dalam rangka agar pemerintahan berjalan lebih efektif ya. kemudian Partai-partai pendukung Pemerintah juga solid, semua orang bekerja dengan produktivitas tinggi," bebernya.***