JAKARTA-Mata uang Garuda menguat signifikan di pasar spot, Senin (15/1). Rupiah unggul di tengah pelemahan tajam dollar AS.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah terapresiasi 17 poin atau 0,13% ke posisi Rp 13.336 per dollar AS pukul 10.22 WIB.

Rupiah mengambil peluang dari kejatuhan mata uang Paman Sam ke posisi terendah tiga tahun. Senin pagi, indeks dollar spot turun ke level 90,85 dari penutupan Jumat di 90,97. Ini merupakan level terendah sejak Januari 2015.

Dollar tergerus penguatan tajam euro. Mata uang Uni Eropa menyentuh level tertinggi sejak 2014, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) siap memangkas stimulus moneter lebih jauh. Data ekonomi AS juga gagal menyokong greenback.

Rully Arya Wisnubroto, ekonom Bank Mandiri melihat, nilai tukar greenback sejak pekan lalu cenderung merosot dibanding mata uang dunia lainnya. Penyebabnya, data ekonomi AS yang mengecewakan. Penjualan eceran AS per Desember lalu hanya tumbuh 0,4%, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 0,9%. Inflasi AS secara keseluruhan juga melemah dari 0,4% menjadi 0,1%.

Sementara, dari domestik, menurut Rully, pergerakan rupiah akan ditopang rilis neraca dagang Indonesia, yang diprediksi membaik.

Lukman Leong, analis Valbury Asia Futures menilai, rupiah masih dalam tren bullish dan akan bergerak antara Rp 13.300-Rp 13.350 per dollar AS.

Pergerakan rupiah hari ini sejalan dengan mata uang kawasan Asia yang kompak menguat. Bloomberg mencatat, won Korea unggul 3,04 poin versus dollar AS menjadi 1.061,98. Yen Jepang menguat 0,25 poin menjadi 110,80. Lalu, baht Thailand menguat 0,02 poin ke posisi 31,93.