MEDAN - Untuk menghilangkan stigmatisasi terhadap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) Dr dr Umar Zein, DTM&H, SpPD mengeluarkan buku antologi berjudul “TatKala Mereka Melawan Tuhan”. Buku cerpen ini berisi tentang kisah para ODHA yang selama ini bersentuhan langsung dengannya. Ketua Jurusan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) dan juga Pengamat Kesehatan Sumut ini mengatakan buku yang dibuatnya juga berkaitan dengan patologi sosial, dan berkaitan dengan perlindungan anak.

“Kenapa Tuhan dilawan? Nah, di dalam isi buku itu merupakan cerita dari segelintir para pengidap penyakit HIV AIDS. Ada yang ayah meninggal karena aids saat ibu mengandung, lahir si anak lalu si ibu meninggal kemudian karena HIV-AIDS si anak tadi sebatang kara Lalu dibawa ke kampung namun rumahnya dibakar karena ia positif AIDS tertular dari orang tuanya. Ini kisah si Tegar yang kala itu ketemu saya di RS dr. Pirngadi umur 6 tahun tapi beratnya 6kg. Dia ini sempat diusir dari beberapa rumah sakit sebelumnya. Saat ini usianya 14 tahun namun masih kelas 3 SD dan ini patologi sosial ya,” katanya pada media di sela-sela Seminar Nasional Patologi Sosial, di Aula Yayasan UISU Jalan SM Raja Medan, Senin (15/1/2018).

Lain lagi dengan, Generasi Terputus dalam cerpen ini, lanjut Umar Zein seorang istri yang tertular HIV dari suaminya. Suami meninggal, istrinya hamil melahirkan lalu meninggal dan anaknya yang tertular juga meninggal. Ada juga cerpen berjudul Wahyuni melawan prahara.

“Jadi wahyuni ini melahirkan dan pendarahan, ia butuh transfusi darah. Ia tertular HIV dari darah yang ditransfusikan ketubuhnya. Lain lagi dengan judul Kasi tau gak ya..? Di mana seorang anak muda yang tertular HIV dan ingin menikah namun tak mau memberitahukan dengan calon istrinya. Tapi tetap konsultasi kepada kita akhirnya ia punya 2 orang anak dan sehat tak tertular HIV,” terangnya.

Umar zein mengungkapkan buku yang ia tulis tersebut kasusnya sudah lama terjadi,sejak ditemukannya kasus HIV/AIDS di Sumut, dari tahun 2004 sekitar 15 tahun lalu

“Diharapkan dengan adanya buku ini dihimbau kembali lah kepada masyarakat diskriminasi dan stigmatisasi terhadap penderita HIV/AIDS segera dihilangkan dan semua unit-unit layanan kesehatan itu harus menerima pasien yang di diagnosis terinfeksi HIV. Dan, di buku itu menceritakan pengalaman saya menangani pasien-pasien dan sikap para keluarga, tetangga dan masyarakat terhadap pasien itu, yang sangat merugikan dalam hal proses penyembuhan, jadi semuanya pengalaman pribadi saya tuang ke buku tersebut,” pungkasnya.