LABURA - Pendaftaran pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023 sudah ditutup, Rabu (10/1) kemarin. Hanya ada tiga pasangan calon yang mendaftar, yakni Edi Rahmahadi-Musa Rajekshah (Ijeck), Jopinus Ramli (JR) Saragih-Ance Selian dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

Namun masalah internal partai pengusung akibat pendaftaran itu belum selesai, terutama bagi pengurus DPW PPP Sumatera Utara dan DPC PPP Kabupaten/Kota Se-Sumut serta kader dan simpatisan PPP di Sumatera Utara.

Seperti diketahui, DPW PPP Sumut menolak surat rekomendasi DPP PPP yang memasangkan Djarot Saiful Hidayat dengan Sihar Sitorus sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara bersama PDI Perjuangan.

DPW PPP Sumatera Utara sejak awal merekomendasikan kepada DPP PPP agar mencalonkan pasangan Cagub dan Cawagub muslim-muslim yang akan bertarung di Pilkada Sumut 2018. Namun akhirnya DPP PPP memilih memasangkan Djarot dan Sihar dengan konsep pelangi.

Penolakan DPW PPP Sumatera Utara tersebut diikuti oleh DPC PPP Kabupaten/Kota Se-Sumut, termasuk DPC PPP Labuhanbatu Utara.

Para pengurus DPC PPP Kabupaten Labuhanbatu Utara melakukan rapat internal dan diikuti konferensi pers di Kantor DPC PPP Labura, Jalan Tanjung Sari No. 20 Aek Kanopan.

Ketua DPC PPP Labura, M. Ali Borkat Sinaga, didampingi sekretaris, bendahara serta jajaran pengurus lainnya dalam konferensi tersebut menyampaikan tiga poin yang dihasilkan pada rapat internal.

"Ada tiga poin yang kita hasilkan dalam rapat internal dan ini yang akan kita perjuangkan, yakni menolak pasangan Cagub dan Cawagub Sumut, Djarot dan Sihar, karena bertentangan dengan asas Islam dan AD/ART PPP, kedua meminta kepada DPP PPP agar menganulir surat pemberhentian Ketua dan Sekretaris DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis, dan Jafaruddin Harahap, kemudian meminta kepada seluruh pengurus DPC, PAC serta kader dan simpatisan PPP Labura agar tetap menjaga kekompakan dan soliditas serta kebersamaan agar jangan terpecah belah apalagi sampai melakukan tindakan yang menciderai partai PPP itu sendiri," ujar Borkat dalam rilisnya.

Borkat yang juga merupakan anggota DPRD Labura menegaskan, DPC PPP Labura menolak pasangan Djarot-Sihar tanpa bermaksud melawan DPP PPP apalagi mencela internal partai.

"DPC PPP Labura hanya menolak pasangan Djarot-Sihar dan tidak bermaksud melawan DPP apalagi mencela partai bahkan sampai mengundurkan diri. Itu bukan merupakan solusi yang terbaik. Saya mengimbau kepada seluruh DPC, PAC, kader dan simpatisan PPP Labura agar menjaga kekompakan dan soliditas internal, mari kita benahi partai ini agar lebih baik, jangan lakukan tindakan anarkis apalagi sampai merusak atribut partai dan membakar foto Ketum, itu bukan solusi terbaik," tukasnya.