MEDAN - Tim dokter tes kesehatan yang melakukan pemeriksaan terhadap pasangan calon (paslon) yang mendaftar pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018, menjadikan rumah sakit sebagai sarana promotif kesehatan. “Selama ini di rumah sakit hanya mengutamakan pengobatan setelah sakit. Jadi, kita harap kepala daerah terpilih bisa menjadikan rumah sakit sebagai sarana promotif kesehatan karena selama ini masih kurang,” kata dr Edy Ardiansyah SpOG (K) selaku Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara (Sumut), Kamis (11/1/2018).

Menurutnya, pemerintah harus fokus pada upaya promotif dan preventif kesehatan. Tujuannya, agar mampu mengurangi anggaran pemulihan kesehatan.

“Siapapun kepala daerah terpilih nantinya dapat memikirkan kesehatan karena merupakan bagian dari pembangunan nasional. Hal ini agar masyarakat memahami bahwa modal utama pembangunan adalah pemikiran yang sehat,” tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya mengkoordinir pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah. Langkah-langkah tersebut tetap dilaksanakan secara profesi tanpa ada keberpihakan.

“Rangkaian kegiatannya mulai dari sosialisasi tindakan, persiapan dan pemeriksaan kesehatan. Selain IDI, tim pemeriksa juga ada dari BNN dan psikolog. Pemeriksaan sebelum-sebelumnya tidak pernah ditemukan kendala,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, pada Pilgubsu 2018 ada tiga paslon yang mendaftarkan diri ke KPU Sumut. Antara lain, Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah, JR Saragih-Ance Selian dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.