MEDAN - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre I Sumut mendistribusikan 1.000 ton beras cadangan pemerintah (BCP) ke pasar tradisional di Sumatera Utara. Hal ini sekaitan dengan pelaksanaan Operasi pasar (OP). Kegiatan ini bertujuan agar harga di masyarakat dapat stabil, stok tersedia dan lancar serta inflasi juga tidak bergerak naik. Bahkan ditargetkan turun atau minimal sama dengan tahun 2017.

Kepala Bulog Divre Sumut Benhur Ngkaimi mengatakan, harga jual beras medium setara beras IR 64 itu dijual Rp9.850 per kg. Sedangkan beras lokal mengalami kenaikan kini berada di atas Rp10.000 per kg.

"Diharapkan harga beras itu di pasaran nanti bisa berada di kisaran Rp9.500 per kg," kata Benhur kemarin.

Bulog sendiri OP beras sebanyak 1.000 ton merupakan tahap pertama. Stok tersedia berapapun nanti yang akan diserap pasar. "Kita punya banyak stok, jadi tak perlu dikhawatirkan," tegas Benhur.

Menurut dia, setiap hari beras itu keluar masuk di gudang Bulog yang kapasitasnya mencapai 84.000 ton. Setiap hari juga masuk dari Sulsel dan Sumsel. Stok beras di gudang Bulog kini alokasinya cukup sampai April 2018.

Operasi pasar beras juga serentak dilakukan di beberapa daerah sejak jam 8.00 pagi. Andil beras terhadap inflasi turun. Di daerah ada panen, jadi OP hanyalah jalan terakhir.

Selain beras, Bulog juga menjual gula pasir Rp12.500 per kg, minyak goreng curah Rp11.000 per kg, bawang putih dan bawang merah.

"Bulog siap kerjasama.Kami harapkan inflasi tak bisa turun tapi minimal sama dengan tahun lalu. Ini target yang harus dilaksanakan," katanya.

Sementara, Ferry Andrionio, Direktur Tertib Niaga Kemendag menyebut OP beras ini dilakukan 101 kabupaten, di 34 provinsi di Indonesia.

"Kami minta penyalur memberikan data, semua stok dan gudang-gudang sehingga OP ini dapat berjalan lancar," kata Ferry.