ASAHAN - Dukungan DPP PPP terhadap paslon Djarot - Sihar yang maju di pesta demokrasi Sumatera Utara dua hari ini sangat menuai folemik. Pasalnya, partai berlambangkan ka'bah ini mengusung calon pelangi. Diketahui, bahwa para kader PPP Se Sumut sangat kecewa bahkan diantaranya sampai membakar bendera, baju, foster Rohamurmuzi dan yang paling menarik adalah para kader tersebut satu persatu mengundurkan diri.

Salah satu kader PPP Asahan Julianto Putra SH, saat dirinya memposting cuitannya di media sosial facebook dan memberitahukan bahwa dirinya keluar dari partai tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kami (11/1/2018) di Kisaran, Julianto Putra mengatakan bahwa dirinya memang benar-benar mengundurkan diri dari PPP.

Postingan tersebut sontak menjadi perbincangan para pengamat politik dan netizen.

"Saya secara resmi mengundurkan diri dari PPP, karena saya nilai keputusan DPP PPP memberikan dukungan terhadap Djarot - Sihar tidak tepat," ujar Jupe sapaan akrabnya.

Jupe juga mengatakan, DPP PPP mempunyai kepentingan sehingga lupa landasan partai bernuansa islami tersebut.

"Kami tak menginginkan paslon pelangi, kami mau itu muslim-muslim, kalau begini kami sudah dicelakai, padahal kita ketahui ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlugutan Lubis sudah mati matian memperjuangkan supaya tidak ada paslon pelangi dipilkada sumut kali ini. Tapi apa hasilnya, kami sangat kecewa dan mulai hari ini saya mengundurkan diri dan tidak lagi dari bagian partai tersebut," tegasnya.

Julianto Putra selaku Wakil Sekretaris PPP Asahan dapat memastikan seluruh DPC PPP se Sumut tidak akan mendukung dan mengundurkan diri.

"Saya yakin jika seluruh kader PPP se Sumut itu mengundurkan diri dipastikan PPP di Sumut akan mati," ujarnya.

Jupe juga menambahkan, jika PPP ini tidak berazaskan islam dipastikan tidak ada masalah.

"Bukan saya tidak suka atau benci PPP berkoalisi dengan partai lain, namun seharusnya DPP PPP melihat bahwa partai ini partai islam," tutupnya.