MEDAN-Produksi padi Sumatera Utara pada angka ramalan atau Aram II 2017 sudah naik 11,23 persen dari angka tetap 2016 menjadi sebanyak 5.127.478 ton gabah kering giling.


"Produksi padi pada Atap (Angka tetap) 2016 masih 4.609.781 ton GKG (gabah kering giling)," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, M Azhar Harahap di Medan.

Dengan pencapaian sebanyak 5.127.478 Ton GKG pada Aram II 2017, maka target produksi 2017 yang sebesar 5.204.190 ton itu diprediksi tercapai bahkan bisa di atas target.

Menurut Azhar, produksi padi Sumut yang naik itu dipicu produktivitas hasil yang meningkat dan relatif kecilnya terjadi gagal panen padi di tahun 2017. Meskipun, kata dia, musibah banjir di beberapa daerah mengganggu panen dan penanaman.

"Pemprov Sumut memang terus mengatasi produksi padi khususnya untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah secara nasional," katanya.

Dia menyebutkan, pengawalan ketat atas produksi padi dilakukan dengan berbagai cara antara lain memberikan pupuk dan bibit berkualitas kepada petani serta terus menangani ancaman atau kejadian gangguan panen.

Pemprov Sumut juga berupaya menekan terjadinya alih fungsi lahan pertanian.

Adapun penghasil padi terbesar di Sumut, kata dia, antara lain Kabupaten Simalungun sebesar 570.000 ton dan Deliserdang 649.000 ton.

"Pemprov terus berupaya meningkatkan produksi padi agar swasembada pangan semakin terjaga di Sumut dan memberi kontribusi besar dalam swasembada bahkan surplus beras secara nasional," ujar Azhar.