MALANG - Kondisi tiga korban penyekapan oleh ibu kandungnya sendiri berangsur-angsur membaik.

Ditemui di rumahnya di Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, ketiga korban berinisial berinisial KN (13), ZS (11) serta DNZ (6), sedang tiduran di kamar rumah M Romli, ayah kandungnya.

Rumah itu milik orangtua Romli atau kakek dari ketiga korban. Di rumah tersebut, ketiganya sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga dekatnya.

Namun, untuk bertemu dengan orang asing yang belum dikenalnya, ketiga korban masih ketakutan.

“Kondisi ketiga anak-anak cukup baik, sehat. Bisa berkomunikasi. Tapi kalau sama orang lelaki agak takut. Kadang kalau ditanya juga pakai bahasa verbal seperti menggeleng dan menganggukkan kepala saja,” terang Ririn Restatiningrum, Bidan Desa Sudimoro, Rabu (3/1/2018) saat mendampingi ketiga korban yang disekap.

Secara keseluruhan, lanjut Ririn, kondisi kesehatan ketiga anak cukup baik. Hanya saja ada yang terserang sakit gatal di tangan karena alergi makanan seperti telur. Selama disekap ibu kandungnya, ketiga korban juga masih diberi makan.

“Kalau dikasih makan iya, cuma mungkin porsinya berbeda. Lalu kondisi rumah memang tidak ada cahaya matahari yang masuk. Sehingga kurang sehat untuk kesehatan,” urainya.

Sementara itu, M Romli, ayah kandung ketiga korban, berharap bisa kembali menjalani kehidupan yang normal. Sebagai ayah, dirinya akan merawat setulus hati.

“Tadi anak-anak sudah bisa tersenyum. Mau makan juga,” urainya. Selama berpisah dengan anak-anaknya yang dirawat AL, selaku mantan istrinya, Romli masih sering menyambangi dan membawakan makanan ke rumah anak-anaknya yang berjarak tiga kilometer dari tempat tinggalnya.

“Saya masih sering nyambangi, kadang dua minggu sekali atau sebulan. Saya bawakan makanan. Saat di dalam rumah, mantan istri saya juga cukup baik. Kita ngobrol biasa,” paparnya.

Romli sebenarnya ingin melaporkan tindakan penyekapan ketiga anaknya sejak lama. Namun karena tak tahu alurnya, Romli akhirnya mengadukan tindakan istrinya ke pihak desa hingga kasus ini terungkap. [yog/air]

Tim Layanan Psikiatri RSJ Lawang Temui 3 Anak Korban Penyekapan

Sementara itu, Tim Pengembang Layanan Psikiatri Anak dan Remaja dari Rumah Sakit Jiwa Lawang, Kabupaten Malang, Jumat (5/1/2018) siang menemui 3 anak korban penyekapan di Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang.

Tim dari RSJ Lawang ini terdiri dari Dr.Nindita selaku psikiater atau dokter spesialis jiwa. Anggi Ernata selaku perawat jiwa anak dan remaja. Retno Sartikasari ahli dibidang okupasi terapis.

Dan juga Nurul Firdausi selaku psikolog. Mereka di dampingi Bidan Desa Ririn Retatiningrum saat menemui KN dan kedua adik kandungnya. “Kami dari RSJ Lawang baru saja melakukan pendampingan. Kita juga berkordinasi dengan puskesmas untuk langkah-langkah berikutnya,” terang Dokter spesialis jiwa Dr.Nindita.

Kata dia, hasil observasi awal pada ketiga korban belum bisa disimpulkan karena masih dalam tahap awal pemeriksaan. “Ini masih tahap awal pemeriksaan, nantinya akan kita lakukan pemeriksaan kembali bersama tim dan peralatan yang lebih lengkap lagi. Hanya saja, kondisi ketiga anak-anak cukup baik saat ini sekali,” beber Nindita.

“Ketiga anak-anak bisa berinteraksi cukup bagus dengan kita. Sangat komunikatif dengan kita. Artinya tanda pemulihan juga cukup baik saat ini,” tambahnya.

Nindita melanjutkan, pihaknya bersama Tim RSJ Lawang nantinya akan berkoordinasi kembali dengan menggelar rapat. Hasil dari rapat tersebut, untuk menentukan sesi-sesi pemeriksaan lanjutan untuk memulihkan rasa trauma dalam diri ketiga korban.

Terkait kondisi ibu kandungnya sejauh ini, Nindita belum mengetahui secara pasti. “Soal ibunya kebetulan saya bukan dokter yang menangani, ada divisi lain. Namun yang saya dengar sejauh ini, kondisi ibu ketiga anak yang disekap cukup bagus saat ini,” pungkasnya.***