PADANGSIDIMPUAN - Malang nian nasib Ahmad Nasir Ritonga. Pria berusia 23 tahun, warga Desa Huta Baru, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) tewas terseret arus Sungai Batang Ayumi di lokasi pangkalan pasir sekitar jembatan samping Perumahan Grand Mutiara, Jalan Baru By Pass, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, pada Kamis (4/1/2018) sekira pukul 10.00. "Benar, kita mendapat laporan adanya orang hanyut terseret arus sungai Batang Ayumi di lokasi penambangan pasir sekitar jembatan di dekat jembatan Jalan Baru By Pass disamping perumahan Grand Mutiara," jelas Wakapolres.

Berdasarkan keterangan dari saksi bernama Abdul Muis yang merupakan kakak kandung korban (Ahmad Nasir Ritonga), peristiwa ini terjadi saat truk pasir mereka sedang membeli pasir. Akibat cuaca yang belakangan ini hujan, arus sungai pun menjadi deras sehingga stok pasir yang terdapat di lokasi tidak mencukupi untuk diangkut.

"Sambil menunggu penambang yang sedang mengumpulkan pasir, saksi bersama korban mengisi waktu mencuci body mobil truk mereka yang kotor. Entah bagaimana, tiba-tiba korban terjatuh ke sungai dan hanyut terbawa arus sungai, korbanpun sempat berteriak meminta tolong," jelas Waka Polres.

Sontak saja Abang korban kaget dan berusaha menolong korban, Namun, usaha abangnya pun sia-sia dan korban pun terseret arus sungai sehingga korban dinyatakan hilang.

"Setelah mendapat laporan tersebut, kita bekerja sama dengan personel TNI dan tim dari BPBD Kota Padangsidimpuan melakukan tindakan pencarian," tambah pria yang akrab dipanggil Pak Jabat ini.

Dengan menggunakan perahu karet milik BPBD, tim melakukan pencarian. Akibat cuaca yang kurang mendukung, pencarian sempat terkendala akibat derasnya arus sungai. Setelah dua jam melakukan penyisiran, sekira pukul 12.15 akhirnya tubuh korban ditemukan di tengah permukaan air berkedalaman 10 meter dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padangsidimpuan Ali Ibrahim Dalimunthe yang dijumpai di lokasi menjelaskan, proses pencarian korban  sempat terkendala karena derasnya arus sungai Batang Ayumi.

"Sehingga kita terpaksa mendatangkan perahu karet dua unit untuk mencari jasad korban yang sebelumnya sudah diperkirakan tewas. Setelah ditemukan, jasad korban langsung kita bawa ke ruang pemulasaran jenazah RSUD Kota Padangsidimpuan guna proses identifikasi bersama keluarga korban," ujar Ibrahim.