MEDAN-Dua hari memasuki tahun 2018, Medan masih dihiasi dengan kelangkaan gas melon tabung elpiji ukuran 3 kg.

Hal itu dialami warga Medan Amplas sekitarnya. Beberapa di antara warga harus berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya demi mencari gas bersubsidi tersebut

Hal itu diakui salah seorang warga Timbang Deli, Tua Manik. Tua mengaku kelangkaan itu sebenarnya sudah berlangsung seminggu sebelum tahun baru. Ia sendiri mengaku baru tadi pagi bisa membeli gas. Itupun dari SPBU.

“Seminggu sebelum tahun baru memang sudah langka. Mungkin banyak yang stok untuk tahun baru. Sampai sekarang masih susah dicari. Selain banyak warung yang masih tutup, persediaan gas di beberapa pangkalan juga banyak yang habis,” tuturnya.

Tua menambahkan, dibanding tahun sebelumnya, tahun ini termasuk yang paling parah. Diduganya hal itu dikarenakan karena makin banyak orang yang menimbun untuk keperluan tahun baru.

Hal yang sama juga diakui warga Martoba 2, Maruli Sitohang. Dijelaskan Maruli, semalam ia sempat keteteran mencari gas 3 kilogram. Padahal biasanya gas untuk orang miskin itu banyak dijual di warung-warung di sekitar rumahnya.

“Ia pas tahun baru (1/1) semalam, gas 3 kilogram sama sekali kosong. Padahal di tempatku ada beberapa warung yang biasa menjual gas, tetap buka. Tapi katanya stok gas memang sudah habis. Aku sampai mencari ke Patumbak,” katanya.

Henry, salah seorang pengecer gas di Timbang Deli, Medan Amplas, mengakui kelangkaan gas dalam beberapa hari terakhir ini, terjadi karena sebagian besar orang melakukan “penimbunan” gas di rumahnya untuk keperluan Tahun Baru. Sementara jumlah yang bisa dijual pengecer sudah dijatah. Diakuinya hal itu biasa terjadi pada setiap hari-hari besar.

Henry mengaku dibanding tahun lalu, tahun ini gas di tempatnya lebih cepat habis. Malah pada tanggal 29 Desember lalu sudah kosong. Karenanya ia pun menutup warungnya dan baru buka pada hari ini.