MEDAN - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Sarjana Katolik Indonesia Sumatera Utara (DPD ISKA Sumut), Hendrik Halomoan Sitompul mengajak masyarakat untuk tidak menjadikan isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) menjadi komoditi politik dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kondusifitas di Sumut.

Mengingat, 2018 merupakan ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumut dan momentum itu harus dijadikan sebagai ajang untuk membawa perubahan baru demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kepada calon agar dapat bersaing sehat dan jangan sampai menghalalkan segala cara dengan menunggangi isu SARA di pemilihan gubernur mendatang. Saya sangat berharap tokoh agama, masyarakat dan pemuda dapat berperan menjaga kerukunan umat,” ungkapnya sebagai refleksi akhir tahun 2017 sekaligus menyikapi suhu politik yang dinilai dapat memanas di 2018.
Hendrik Sitompul yang juga anggota DPRD Medan dari Fraksi Demokrat ini juga menghimbau kepada masyarakat Sumut untuk tidak mudah terhasut dengan informasi yang belum jelas kebenarannya karena kepentingan sesaat. Masyarakat diminta tenang dan cerdas menyikapi suhu politik, demi menjaga kepentingan umum.

“Suasana aman yang kondusif di tahun 2017 harus dipertahankan menuju ajang pemilihan gubernur nanti. Saya yakin masyarakat Sumut sudah pintar memilih calon yang terbaik,” paparnya.

Untuk menghindari isu SARA tersebut, diharapkan tidak ada lagi oknum yang memancing kekisruhan dengan menyudutkan satu agama dan golongan tertentu. Mengingat, suasana kondusif di Sumut sudah menjadi contoh bagi provinsi lain.

“Menyongsong tahun politik, masyarakat Sumut harus bisa menyaring informasi yang baik, karena perbedaan etnis, agama, budaya kadang dieksploitasi oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat menciptakan situasi politik yang aman dan damai,” pungkasnya.