MEDAN-Pasca beredarnya kabar bahwa Partai Golkar mengalihkan dukungannya di Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Sumut 2018 dari Erry Nuradi ke Edy Rahmayadi, suhu politik di Sumatera Utara semakin "panas" dan menjadi heboh.


Kehebohan semakin menjadi-jadi setelah muncul kabar bahwa Erry Nuradi pada siang atau sore (Jumat, 29/12) tadi terbang ke Jakarta. 

Berdasarkan informasi yang diterima dari sumber, keberangkatan Erry Nuradi tersebut berkaitan dengan beralihnya dukungan Partai Golkar. 

Sumber tersebut menjelaskan, Erry Nuradi berangkat ke Jakarta untuk mencari "suaka politik" kepada sejumlah pihak. 

Belum pasti apakah Erry Nuradi berangkat ke Jakarta untuk menemui pengurus DPP Partai Golkar atau lainnya. 

Jika pada akhirnya DPP Partai Golkar benar-benar menyerahkan dukungannya kepada Edy Rahmayadi, maka Erry Nuradi akan kekurangan dukungan partai untuk mencalon sebagai Gubernur Sumut di Pilgub 2018. 

Sebelumnya, selain Golkar, Erry Nuradi didukung oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKPI. Konfigurasi kursi di DPRD Sumut antara Partai Nasdem, PKB, dan PKPI hanya berjumlah 11 kursi. 

Sementara yang dibutuhkan untuk dapat mendaftarkan diri ke KPU sebagai Calon Gubernur Sumut, adalah 20 kursi DPRD.