MEDAN - Kondisi bangunan di Terminal Amplas Kota Medan, Sumatera Utara, sangat memprihatinkan. Sebagian besar bangunan sudah tidak layak digunakan karena rusak dan butuh renovasi. Pantauan di lapangan Selasa (26/12/2017), banyak bangunan yang dibiarkan kosong dan tidak terawat hingga rusak. Padahal, sebelum rusak bangunan-bangunan yang kosong dapat dimanfaatkan.

“Kondisi Terminal Terpadu Amplas ini hancur dan memprihatinkan, karena biaya perawatan sudah tidak bisa lagi dikeluarkan. Paling saat ini hanya untuk kebersihan saja dijaga,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Reinward Parapat saat diwawancarai awak media usai mengecek Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) di terminal tersebut.

Kata Reinward, menurut UU mulai bulan Januari 2018, Terminal Amplas akan diserahkan pada Pemerintah Pusat. Saat ini masih dalam proses.

“Terminal ini bukan tidak terurus, tapi semenjak tidak dikutipnya lagi TPR (Tanda Pembayaran Retribusi) jadi biaya perawatan berkurang,” katanya.

Dia mengaku, sebelum Terminal Amplas dikelola pemerintah, sudah tidak ada lagi TPR. Artinya, tidak ada lagi kutipan-kutipan.

“Terminal ini juga tidak mungkin kita tinggalkan, ini kan tetap harus dijaga. Sebab, angkutan kota masih berada di sini semua,” akunya.

Terkait kondisi terminal yang sepi, Reinward menuturkan hal tersebut karena masih banyak angkutan yang belum mau masuk ke dalam terminal.

“Kita sebenarnya ingin angkutan masuk ke dalam terminal, jangan lagi mangkal di luar,” tandasnya.