PARAPAT - Pelabuhan Ajibata penyebrangan menuju Samosir terjadi puncak mudik Natal dan Tahun Baru. Antrean panjang mobil pengunjung terpaksa bersabar mendapat giliran, Senin (25/12/2017). Pengelola pelabuhan menerapkan sistem antrean lantaran jumlah kapal feri yang tersedia hanya dua armada. Ratusan mobil pengunjung yang hendak menyeberang terlihat berjejer satu jalur mengantre di luar gerbang pelabuhan.

Kepala Pos Dinas Perhubungan Pelabuhan Ajibata Tobasa, Charles Tambunan mengatakan, melihat kondisi mudik, saban tahun mereka terpaksa menerapkan sistem antrean satu jalur. Dan mereka menjanjikan kapal akan tetap mengangkut penumpang selama 24 jam.

"Melihat kondisi yang hanya ada dua kapal, kita tetap beroperasi hingga 24 jam sampai habis penumpang yang mau berangkat menyeberang," ujarnya.

"Sesuai hari biasa lima trip, namun karena Natal dan Tahun baru ini kita tidak pakai sesuai trip, selama masih ada penumpang akan tetap kita bawa, jangan sampai penumpang ada yang kecewa. Kondisi antreannya sudah selama seminggu ini bisa mencapai 3 Km," imbuhnya.

Dijelaskan Charles, kondisi ini akan berlangsung hingga Tahun baru. Dan akan berangsur normal kembali seminggu setelah perayaan Tahun Baru.

Calon penumpang feri, Karni mengatakan kindosi antrean panjang sudah dirasakannya hingga dua jam, kemungkinan akan mendapat gilurannya setelah mengantre tiga jam. Ia akan menyebrang dalam rangka wisata bersama rekan-rekannya dari Medan.

"Sudah biasa begini setiap tahun panjang antreannya. Ini sudah dua jam antre, mau ke Samosir jalan-jalan sama rekan-rekan dari Medan," jelas Karni.

Warga Ajibata, Roy mengatakan, pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya antrean panjang bisa dialami calon penumpang hingga 6 jam. Kondisi ini lantaran pendatang yang bersal dari berbagai daerah. Baik dari arah Medan dan jalur Tapanuli.