Pangkalansusu-Kerusakan ekosistem hutan mangrove di sejumlah pesisir pantai di Kecamatan Pangkalansusu, Langkat, membuat monyet-monyet penghuni hutan sering datang ke pemukiman warga bahkan hingga ke area perkotaan seperti yang terjadi di Jalan Tambang Minyak Pangkalansusu.


Namun kehadiran monyet-monyet yang sempat naik ke rumah toko (Ruko) itu tidak mengganggu kenyamanan warga. Puluhan warga yang sedang berada di warung kopi menyaksikan pasangan monyet bermain di atas bangunan ruko. Warga mengaku, mereka sudah biasa terhadap pemandangan tersebut.

Muslim Johan kepada SIB mengatakan, diduga gerombolan kera itu datang dari hutan sekitar, karena mereka sudah kesulitan mendapatkan makanan, jadi mereka datang ke kota.

Menurut dia, jika kondisi kawasan hutan mangrove masih terjaga dengan baik, kemungkinan gerombolan monyet tersebut tidak akan datang ke pemukiman warga. Bahkan monyet-monyet itu ada yang naik ke atas bangunan ruko diduga untuk mencari makan.

"Kerusakan kawasan hutan mangrove di daerah ini sudah cukup parah, dimana pohon-pohon yang menghasilkan buah-buahan untuk santapan para monyet sehari-hari itu nyaris punah akibat dirambah oleh oknum-oknum pengusaha," ucapnya.

Selain lahan mangrove dikonversi menjadi areal pertambakan udang dan kepiting, lanjutnya, juga sebagian besar kawasan hutan mangrove seperti terjadi di pesisir pantai Desa Pulau Sembilan, Kecamatan Pangkalansusu itu sudah beralihfungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.

"Jika kerusakan kawasan mangrove yang sudah cukup parah itu tidak segera dihijaukan kembali, maka tidak tertutup kemungkinan gerombolan monyet akan semakin banyak lagi yang turun gunung dan kemungkinan mereka akan meresahkan warga," ucap Muslim.