LABUHAN BATU - Pihak Pemkab Labuhanbatu dan Pemprovsu sedang berupaya mencari solusi untuk mengatasi banjir musiman yang kerap terjadi setiap tahunnya di kawasan Desa Sennah, Kecamatan Pangkatan, Labuhanbatu. Salah satunya, dengan merencanakan pembangunan tanggul penahan air di bantaran Sungai Bilah di titil rawan banjir.

"Sudah ada rencana sampai ke tahap itu. Agar masalah banjir di Desa Sennah dapat teratasi," kata Camat Pangkatan, Khairuddin Nasution, ketika dihubungi, Jumat (22/12/2017).

Namun menurut dia, rencana tersebut mengalami kendala dari masyarakat sendiri. Karena, sejumlah warga di sana terkesan menolak rencana proyek tersebut.

"Warga kurang merespon rencana pemerintah tersebut. Sebaiknya ada dukungan agar dapat dibangun tanggul di kawasan itu," katanya.

Banjir menjadi musiman di kawasan Desa Sennah Kecamatan Pangkatan, Labuhanbatu. Ketika hujan deras melanda hulu Sungai Bilah, ratusan rumah warga Dusun Sona Pangkatan akan mengalami banjir.

Terkini, kawasan itu digenangi air sejak Kamis (21/12 /2017). "Hingga saat ini, posisi air masih belum surut," ungkap Camat Pangkatan, Khairuddin Nasution.

Namun, menurut dia, debit air belum mencapai tingkat mengkhawatirkan keselamatan jiwa warga. "Belum ada warga yang harus mengungsi dan belum dilakukan pendirian posko," katanya.

Menurutnya, air luapan juga mengenangi badan Jalan lintas Sumatera menghubungkan kawasan itu ke kota Rantauprapat. Rata-rata kedalaman genangan air di badan jalan masih di bawah 40 cm. "Meski demikian tidak terlalu mengganggu arus transportasi," tambahnya.

Pihaknya juga sudah berkordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu guna memonitor dan memantau kondisi air.

"Kita terus memantau. Bahkan, melihat kondisi cuaca. Kalau curah hujan tinggi di hulu Sungai Bilah, potensi genangan air akan semakin tinggi," paparnya.

Informasi diperoleh, selain merendam rumah warga, banjir musiman itu juga menggenangi puluhan hektar lahan pertanian palawija dan perladangan warga.

Meski warga tidak terlalu terganggu dengan kondisi banjir tersebut, namun aktivitas warga yang dominan petani dan pekebun menjadi tergendala.